Ras pagi itu dengan semangatnya seperti hari-hari sebelumnya. Dia bangun lebih pagi, kemudian merawat kebun Nenek Lina. Tidak ada yang tersisa dari perkebunan tersebut, tidak ada yang dapat dipetik untuk dijual ke pasar.
Ras melihat Nenek Lina masih tertidur, dia bergerak dengan perlahan, tidak ingin membangunkan neneknya itu. Ras pergi ke dapur, mulai melihat persediaan beras yang hanya cukup untuk beberapa hari ke depan. Juga ada dua ikan sisa kemarin yang belum habis.
Dengan telaten, Ras menanak nasi, dan menghangatkan ikan kemarin. Setelah semuanya selesai, dia menaruh nasi dan ikan tersebut di atas meja. Dia kembali melihat neneknya yang masih rebah di atas kasur.
"Nek, sudah siang, aku sudah masak, ayo makan," ajak Ras dengan suaranya yang tidak tega mengganggu tidur neneknya.
"Makanlah dulu Ras, Nenek akan menyusul," ucap Nenek Lina dengan suara khas seorang wanita tua.