"Aku menguntit semua kegiatanmu di dalam rumah ini, apa pun yang kamu lakukan, aku pasti tahu!" jawab Jovan.
Mereka berdua tertawa mendengar ucapan konyol Jovan, semakin hari tingkah laku pria itu terlihat lepas saat bersama Lilyana. Jovan merasa seperti menemukan jati dirinya yang sesungguhnya.
Lilyana yang menerima segala guyonan konyol yang Jovan ucapkan, wanita yang tidak lelah mendengar rengekan Jovan dan segala permintaan aneh yang pria itu minta. Kini Jovan tidak hanya hidup karena dia masih bernafas, ia menemukan nyawa keduanya. Dia Lilyana Tanubrata, mahasiswanya sendiri, wanita yang dulu sangat ia hindari kehadirannya.
"Vero," panggil LIliyana.
"Kak Lily, Vero pikir kakak tidak mau lagi datang kemari. Vero bingung, Vero tidak tahu kesalahan apa yang sudah aku perbuat hingga membuat kakak marah padaku." Vero mencebikkan bibirnya membuat Lilyana gemas saat melihatnya.