"Maafkan aku ya, aku pernah memaksamu untuk tetap berada di sisiku sedangkan aku sendiri tidak bisa memberikan kepastian untukmu."
"Aku menyayangimu Lucas, jadilah kakak yang baik untukku. Dan beri makan ularmu di rumah agar tidak sering menggangguku di area kampus," ucap Lilyana.
Lucas terkekeh setiap kali Lilyana memanggil istrinya dengan sebutan ular, begitulah Lilyana, selalu melakukan apa pun yang dia suka tanpa berpikir lebih panjang lagi.
Pagi-pagi sekali Yessika sudah mendatangi kediaman Lilyana, wanita itu meneliti seluruh isi rumah rumah. Entah apa motivasi Yessika melakukan hal itu, yang jelas perlakuan wanita itu membuat Lilyana tidak nyaman.
"Kamu beli rumah ini, berapa?" tanya Yessika.
Lilyana mengernyitkan dahinya saat mendengar pertanyaan Yessika. "Bukan aku yang membelinya, jadi aku tidak tahu berapa harganya. Ngomong-ngomong nama kakakku Lucas, kau mengenalnya?"