Lilyana membuka matanya perlahan saat merasa dikau oleh terpaan matahari di wajahnya. Wanita itu menggeliat untuk menetralkan rasa pegal yang tubuhnya rasakan. Lilyana menekan perutnya yang terasa sangat mual, masih memejamkan matanya ia kembali meringkuk guna menyamankan tubuhnya.
"Nanti malam ikut lagi ya, biar aku yang bayarkan taruhannya buat kamu!" ucap Jovan tiba-tiba.
Lilyana langsung membuka matanya, wanita itu sama sekali tidak menyadari kehadiran Jovan di sebelahnya.
"Jo, kamu di sini? Kamu yang membawaku pulang?" tanya Lilyana sedikit panik. Pasti kekasihnya itu tahu tentang perbuatannya.
"Iya, tadi malam ingin aku buang di pinggir jalan. Namun aku masih memiliki hati nurani, jadi kamu aku bawa pulang," ketus Jovan kesal.
Lilyana mencebikkan bibirnya, ia tahu betul jika Jovan marah padanya. Namun untuk kali ini ia tidak peduli, wanita itu sangat frustrasi saat Jovan menekankan posisi Lilyana di hidup pria itu kemarin.
