"Sorry, gue telat." Leo merasa kesal dengan hal ini, tapi ada sebuah perasaan lega yang Leo rasakan.
"Gak papa sih, tapi emangnya kenapa? Kok tumben telat?" tanya Peyvitta yang kebingungan sebab biasanya Leo tidak seperti ini.
"Black Swan kembali mengejar gue."
Benar saja. Ada alasan yang membuat Leo tidak datang tepat waktu ke tempat yang sudah Peyvitta beritahukan.
Ada sebuah hal yang menggangu Leo diperjalanannya, sehingga dia hanya bisa datang di saat Peyvitta sudah pergi bersama dengan Reynard.
"Tapi kamu gak papa kan?" tanya Peyvitta yang merasa khawatir dengan keadaan Leo.
Sontak Reynard yang mendengar kalimat tanya Peyvitta menjadi berbalik. Memperhatikan sebagian ekspresi Peyvitta yang terlihat penuh dengan sebuah kekhawatiran, dirinya semakin yakin kalau Peyvitta tengah berbicara dengan orang yang terbilang spesial untuknya.
Siapa orang yang lo khawatirkan?
Pertanyaan itu muncul dengan sendirinya dalam pikiran Reynard saat secara langsung mendengar Peyvitta yang terdengar begitu khawatir saat menanyakan keadaan orang yang sedang melakukan panggilan telepon dengannya.
"Gak, tadi gue dibantu sama anak-anak. Kalau mereka gak datang, gue gak akan bisa sampai ke tempat ini sekarang, mungkin akan lebih terlambat lagi."
Leo saja tidak menyelesaikan perkelahian tersebut, Leo lebih dahulu pergi karena Leo takut kalau ada sesuatu hal yang terjadi pada Peyvitta kalau dirinya harus menyelesaikan permasalahannya dengan musuhnya 'Black Swan'.
"Ya udah sukur deh kalau kamu gak papa. Aku langsung pulang kok."
Melakukan panggilan dengan Leo membuat Peyvitta melupakan orang yang sekarang tengah berada di sampingnya, sementara Reynard masih tanda tanya dengan hal ini.
"Ya, nanti gue ke Apartemen lo."
"Silakan," jawab Peyvitta dengan begitu enteng.
Sama sekali tidak ada sebuah rasa keberatan dalam diri Peyvitta saat Leo ingin ke Apartemennya nanti. Sambungan langsung terputus saat tidak ada sebuah hal yang ingin dibicarakan oleh keduanya.
Saat melirik ke arah samping, Peyvitta mendadak terdiam. Ada sebuah hal yang Peyvitta pikirkan yang tidak akan terbayang kalau sampai hal ini terjadi, bagaimana hal selanjutkan jika apa yang mendadak terlintas di pikirannya terjadi.
Apa yang sekarang sedang Peyvitta pikirkan?
Peyvitta tidak terbayang kalau sammpai Leo bertemu dengan Reynard, sebelumnya Peyvitta lupa amlah mempersilakan Leo untuk datang ke Apartemennya, sementara sekarang dia tengah bersama dengan Reynard.
****
"Sekali lagi makasih banyak ya Rey, udah mau nolong gue tadi. Lo gak mau mampir dulu?" tanya Peyvitta yang basa-basi.
Untuk tawarannya memang dia basa-basi, tapi kalau ucapan terima kasih banyak itu tulus dari hati Peyvitta, karena memang dia benar-benar merasa begitu berterima kasih.
Reynard menggelengkan kepalanya. "Lain kali," jawab Reynard menggunakan nada bicara yang begitu datar.
"Hm, ya udah kalau gitu. Hati-hati di jalan," ucap Peyvitta.
Reynard menganggukkan kepalanya, tapi tidak sampai kembali melajukan mobilnya.
"Kok belum pulang, nunggu apa?" Memang Peyvitta kebingungan akan hal ini.
"Lo duluan," ucap Reynard dengan nada yang datar.
Peyvitta membulatkan matanya. "Oh, ya udah kalau gitu gue mau langsung masuk."
"Ya."
Setelah itu Peyvitta dengan santai melangkahkan kakinya, Reynard begitu asyik memperhatikan setiaap langkah perempuan yang sudah pernah mengisi hari-hari di masa lalunya.
Memang tidak semuanya terasa indah, hanya saja dia sulit melepaskan rasa itu dari dalam dirinya. Banyak faktor pengikatnya.
Saat Reynard hendak melajukan mobilnya, ada mobil yang mendadak parkir tak jauh dari tempatnya. Reynard teringat akan percakapan Peyvitta tadi. Ada sebuah rasa penasaran yang Reynard rasakan sekarang.
Melihat laki-laki yang bertubuh tinggi keluar dari mobil tersebut membuat Reynard mendadak merasa kalau laki-laki tersebut adalah orang yang semula menghubungi Peyvitta saat masih di mobil.
Laki-laki itu langsung melangkahkan kakinya ke tempat yang sudah dia tahu. "Tunggu!" ucap laki-laki itu saat melihat Peyvitta yang berjalan tak jauh darinya.
Mendengar suara yang sangat tidak asing di telinganya, Peyvitta memilih untuk langsung menghentikan langkah kakinya dan kemudian berbalik badan.
Kedua mata Peyvitta sedikit membelalak. "Cepet banget nyampenya?" tanya Peyvitta yang memang dia saja belum sampai ke Ruangannya.
"Dengan siapa lo pulang?" tanya Leo.
"Temen," jawab Peyvitta dengan begitu enteng.
Leo menatap Peyvitta dengan tatapan yang begitu serius. Leo semula sudah mengira kalau mobil yang masih terparkir di halaman depan Gedung Apartemen yang tadi dia lihat adalah mobil yang mengantar Peyvitta pulang.
"Temen, serius temen."
"Oh."
"Ih, cemburu ya?" Peyvitta tertawa kecil melihat ekspresi pacarnya saat memperhatikan dirinya. Ekspresi yang Leo pasang terlihat berbeda dari biasanya.
"Iya," jawab Leo dengan penuh kejujuran.
Peyvitta sempat terdiam beberapa saat sebab dirinya tidak pernah mengira kalau Leo akan menjawab dengan sebuah jawaban yang penuh dengan sebuah kejujuran. "Terlalu jujur ya kamu?"
"Bohong itu gak baik," ujar Leo sambil menatap Peyvitta dengan tatapan yang datar. Leo yakin kalau orang yang mengantar Peyvitta pulang malam ini pasti laki-laki.
"Beneran, dia cuma temen." Peyvitta mencoba untuk meyakinakan Leo dengan semua hal ini.
"Oh."
Peyvitta menganggukkan kepalanya santai. "Iya. Kamu gak papa kan?" tanya Peyvitta saat teringat kalau alasan yang membuat Leo telat sebab dirinya yang dikejar oleh musuhnya.
"Gak."
"Sukur deh." Peyvitta merasa lega mendengarnya.
Saat di tengah perjalanan, Peyvitta melirik ke arah Leo. Memperhatikan sebagian wajah Leo dengan begitu serius dan kemudian mendadak dirinya teringat akan wajah Reynard.
Menarik napasnya dengan begitu dalam saat dirinya mendadak teringat keduanya. Sulit bagi Peyvitta saat berada dalam posisi yang memikirkan 2 orang sekaligus.
Kalau kalian sudah tahu satu sama lain, apakah kalian akan akur?