"Kenapa lesu begitu, Hes?" tanya Umi Aisyah saat melihat anak lelakinya terduduk di sofa. Dari bahasa tubuhnya sangat jelas Mahesa sedang tidak baik-baik saja.
"Mahesa, sepertinya gagal mendapatkan perempuan yang kemarin Mahesa incar, Mi." sahutnya tidak bersemangat.
Umi Aisyah duduk di samping anaknya. Ingin menjadi pendengar buat buah hati yang sedang dalam masa mencari cinta itu.
"Kenapa? Kok sudah patah semangat begitu? Padahal kemarin Umi lihat kamu sangat antusias dengan gadis itu." Umi Aisyah menatap Mahesa lekat.
"Dia sudah menikah, Mi." jawaban singkat tapi membuat Umi Aisyah cukup terkejut lalu menarik nafas dalam.
"Kamu tahu dari mana?"
"Dia sendiri yang mengatakannya, Mi." suara Mahesa terdengar putus asa.
"Sudah, tak usah putus asa begitu, masih banyak wanita-wanita single yang siap kamu pinang." Umi Aisyah berusaha membesarkan hati anaknya.
"Besok kita ke Bogor, mau jemput Ayudia, kamu bisa antar?"