Apa yang sebenarnya terjadi?
"Dinda, ayo kita pulang. Papa dan Mama sudah menceritakan semua tentang dirimu. Maaf, kalau semalam Mas membuatmu salah paham."
Aku menggeleng.
"Ini bukan tentang aku Mas. Tapi tentang dirimu. Kau yang menalak dan mengusir ku hanya karena aku memegang tanganmu. Apakah kau sudah lupa?"
Mas Revan bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiriku. Tiba-tiba, dipegangnya tanganku.
"Seperti ini? Jangan mengada-ada Dinda. Bagaimanapun mungkin aku marah karena dipegang oleh istriku sendiri?"
Tiba-tiba saja, aku menyadari siapa lelaki yang ada di hadapanku ini. Dia lelaki yang manipulatif dan suka memutar balikkan fakta. Dia bertingkah seolah dirinya tak bersalah di depan kedua orang tuaku.
"Nah, karena Revan sudah meminta maaf, sebaiknya kalian rujuk dan berbaikan. Apa kata orang kalau kalian sampai bercerai padahal baru dua hari menikah?" Ujar Mama.
Aku muntab. Ku tarik tanganku dengan keras dari genggamannya.