Apa tak akan berbahaya jika mengatakan yang sebenarnya bahwa aku mengetahui rahasianya? Aku sungguh dilema.
Aku meremas buku-buku jari tangan yang memutih. Aku sangat tegang.
Siapa saja yang terlibat dalam kasus tersebut?
Apa hanya sebatas dia dan dua rekannya?
Atau orang lain juga?
Namun, tak menutup kemungkinan pasti melibatkan banyak pihak. Apa kedua orang tuanya tidak mengetahui semua ini? Atau mereka sengaja menutup mata serta lebih memilih menikmati semuanya. Atau bahkan mereka biang keladi sesungguhnya?
Jika benar, mereka sangat keterlaluan. Mencari kesempatan dalam kesempitan. Membawa pengaruh buruk pada sahabatku.
Itu memang bukan urusanku. Tapi aku tak tega. Jika membiarkan sahabatku terjerumus semakin dalam pada kubangan lumpur dosa.
Apa Ayah juga tahu perbuatan mereka?
Tak lama kemudian Mas Kris pulang.
"Selamat malam, Sayang," ucapnya seraya memelukku.
"Malam juga, Mas." Aku menyambut pelukan hangatnya.
"Apa yang kamu pikirkan, hem?"
