Hari ini bara sudah membaik. Dia sudah sadar, masa kritis nya telah berlalu. Dinda selalu menjaga Bara sepanjang hari. Dia tak ingin kehilangan Bara lagi. Kejadian kemarin sangat membuat dirinya terpukul. Dinda berjanji pada dirinya sendiri. Dia akan menjaga Bara sebaik mungkin, sekuat yang dia bisa.
Saat ini Dinda tengah menyuapi Bara makan. Bara belum bisa memakan makanan yang berat.
"Kau harus banyak makan, kau harus segera sehat, jangan sakit seperti ini"
"Kau sedih kah" tanya Bara meledek Dinda
"Pertanyaan bodoh apa ini, tentu saja aku sedih, aku bisa batal menikah karena mu"
"Apa yang kau rasakan saat kemarin"
"Aku takut kehilanganmu yang pastinya, aku minta kau berhenti bicara dan makan lah" Dinda tak sanggup melanjutkan obrolannya dengan Bara kali ini. Bendungan air mata Dinda menyebak memaksa keluar.
"Jangan menangis aku tak suka melihat mu menangis" ujar Bara menenangkan Dinda
