"Nomor kantor sajalah." Setelah sekian lama bergelut dengan isi pikirannya kini Malik memutuskan untuk menghubungi nomor kantor Ghea saja.
Lagi dan lagi Malik harus menelan kekecewaan yang sangat mendalam karena nomor Ghea yang Malik hubungi sedang tidak aktif. "Kok nggak aktif, sih?" tanya Malik yang kembali harus memutar otaknya untuk mencari jawaban dari ini semua.
Namun tak peduli sekeras apa pun Malik mencari jawabannya tetap saja hanya Ghea yang bisa menjawabnya. Dan jika plan A yang Malik susun gagal, mau tidak mau, yakin tidak yakin, dia harus menghubungi nomor pribadi milik Ghea. Meskipun itu sama saja dengan menyarankan bunuh diri untuknya karena menghubungi Ghea di nomor pribadi di saat dia mungkin sedang bersama dengan suaminya.
Dengan keberanian yang penuh akhirnya Malik mendial juga wanita yang telah mencuri detak jantungnya itu.
"Aktif?!" gumam Malik yang sedikit menjauhkan gawainya dari telinganya sekedar memastikan kalau dia tak salah menghubungi orang.
