Detik berikutnya ia menerima sebuah pesan dari suadaranya. Keningnya berkerut saat menatap layar ponselnya. Mimik wajahnya langsung berubah panik. Vivi terus mencari keberadaan Zidan yang masih menuju ke tempat parkir. Cukup lama Zidan tidak kunjung keluar, hingga Vivi tidak sabar lagi untuk menunggunya. Vivi memutuskan untuk mencari taksi di luar gedung. Dan pergi dengan taksi itu. Berulang kali, Vivi tampak menatap layar ponselnya dan menggenggamnya erat.
Zidan menatap sekelilingberulang kali, namun gadis yang ia cari tidak ada di sana. Zidan membuka ponselnya, lalu ia tekan tombol panggil untuk Vivi. Cukup lama ia menunggu, hingga akhirnya di jawab oleh wanita itu.
"Dimana?" tanya Zidan to do point.
"Maaf, aku tadi buru-buru. Aku naik taksi. Ini sudah di jalan" jawab Vivi pelan. Terdengar hembusan nafas lega dari Zidan.
"Jadi ke butik?" tanya Zidan setelah beberapa saat diam.
"Iya" jawab Vivi singkat.
"Iya sudah kalau gitu. Hati-hati"