"Sayang cepetan. Ayo kita makan" teriak Reno dari arah dapur. "Iya, sebentar lagi" jawab Cita setengah berteriak dari arah kamar mereka. Kini Reno dan Cita memutuskan untuk tidur di kamar lantai satu. Mereka memutuskan untuk pindah kamar karena kadungan Cita yang semakin besar. Lebih aman jika Cita tidak naik turun tangga. Cita baru saja keluar dari kamar dengan rambut yang masih di lilit handuk. Ia baru saja keramas. Reno menatap menelisik Cita yang duduk di depannya.
"Kenapa?" tanya Cita risih. Reno menghela nafas panjang sebelum menjawab.
"Kan aku udah sering bilang, jangan keramas malam-malam. Nanti kalau masuk angin gimana?" kata Reno tegas. Cita hanya diam saja. Lalu ia mengangguk.
"Iya maaf. Lain kali enggak. Ini tadi lupa, dan udah waktunya buat keramas. Maaf ya sayang"
"Besok lagi jangan di ulangi" ucap Reno memperingati.
"Iya. Okey" balas Cita singkat.