"Sudah berani masuk kamu? Setelah buat teman-temanmu celaka" kata Rahel.
"Maaf bu Rahel, sampai semuanya jelas saya minta bu Rahel tidak mengatakan hal seperti itu lagi. Bu Rahel tidak sadar dengan apa yang bu Rahel bicarakan itu bisa membuat teman-teman saya semakin salah paham dan mengira saya orang yang jahat" ucap Senja berani. Terdengar kekehan dari bu Rahel.
"Emang kamu jahat kan? Apa itu namanya kalau tidak jahat? Kamu yang berani meledakkan laboratorium demi cinta CEO itu, kan?" ujar Rahel.
"Stop bu Rahel!!" pekik Senja cepat hingga membuat Rahel terdiam. Wajahnya tampak kesal karena Senja berteriak di depannya.
"Maaf saya seperti ini" kata Senja lirih. Matanya sudah berkaca-kaca karena ia harus berani melawan dosennya itu.
"Semua itu tidak benar. Bu Rahel tidak dengar apa yang pak Fian jelaskan kemarin di depan ruang dekan" lanjut Senja dengan cepat. Bu Rahel yang mendengar teriakan tepat di depannya dan perkataan Senja semakin tersulut emosinya.