Sakti sedang menemani Senja makan siang di kantin saat Vivi berlari ke arah mereka dengan nafas yang memburu. Vivi mencoba mengatur nafasnya, wajahnya terlihat pucat dan juga cemas.
"Ada apa, Vi?"
"Gawat. Gawat, Sak. Zidan kemana?" tanya Vivi dengan wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan.
"Ada apa?" pekik Sakti.
"Kampus kita diserang" kata Vivi.
Sakti dan Senja langsung berdiri dari tempat duduknya. Senja terlihat ketakutan.
"Di serang siapa?" tanya Sakti panik.
"Gue nggak tahu, mereka teriak-teriak nyari Zidan" jawab Vivi frustasi.
"Zidan kemana?" tanya Vivi lagi.
"Gue juga nggak tahu"
"Iya sudah, lo sama Senja pergi aja dari sini. Bahaya"
"Nggak bisa, Sak. Gue bantu lo" tolak Vivi.
"Jangan Vi. Ini terlalu berbahaya. Kita tidak tahu siapa mereka"
"Gue tidak peduli. Gue cuma mau bantu lo aja". Sakti menghela nafas kasarnya. Kenapa Vivi sangat keras kepala dibilangin.