Semakin hari, Fian semakin di sibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk. Setiap hari, banyak berkas yang harus ia periksa dan membutuhkan tanda tangannya. Fian sudah mulai terbiasanya dengan status barunya sebagai CEO. Meski di awal-awal ia sedikit mengalami kesulitan, namun semua itu bisa ia atasi. Semua itu berkat bantuan Radit sekretaris sekaligus asisten pribadinya,.
"Pak, anda mempunyai jadwal meeting dengan salah satu perusahaan yang akan berinvestasi pada kita?" kata Radit mengingatkan.
"Kapan itu?" tanya Fian cuek. Ia masih sibuk meneliti laporan penjualan beberapa minggu ini.
"Nanti malam pukul tujuh di restoran hotel World"
"Baiklah. Ingatkan lagi nanti"
"Baik"
Tepat pukul tujuh malam Fian dan Radit tiba di salah satu restoran. Mereka mempunyai janji temu dengan salah satu calon investor penting bagi perusahaannya.
"Selamat malam, dengan pak Fian?" sapa seorang perempuan cantik dengan pakaian rapi. Fian dan Radit langsung berdiri dan ganti menyapa.