Chereads / Janda High Quality / Chapter 29 - Bab 29

Chapter 29 - Bab 29

Setelah mengetahui nama lengkap Lessya, Papih Rommy pun pergi meninggalkan kampus ini di temani oleh Tomi, Assisten yang selalu setia pada nya.

"Tom...Cari semua data lengkap soal putri nya Anton, Nama nya Lessya." Perintah Papih Rommy sambil memberikan file yang sengaja di bawa nya dari Agus tadi.

Tomi mengambil file tersebut lalu membaca nya baik-baik. "Baik pak, sore ini akan serahkan laporan nya ke Bapak." Jawab Tomi dan Mobil yang di kendarai oleh sopir pribadi Papih Rommy pun segera meluncur menuju salah satu hotel milik Papih Rommy.

Sementara itu, Lessya sudah berada diruang kerja nya, Hari selasa pagi Lessya sudah di jadwalkan untuk bertemu dengan pengacara nya, masalah pembagian hak asuh yang Ferdi minta sedang di bahas oleh Lessya, Ivan dan juga team pengacara nya.

"Saya tidak mau berurusan dengan laki-laki bernama Ferdi." Perintah Lessya pada team pengacara nya 

"Dia tidak ada hak sama sekali atas Kevin, Putra saya." Ucap Lessya dengan tegas 

Dan team pengacara nya sudah sangat paham apa yang kehendaki oleh Lessya, Mereka pun akhir nya pergi setelah menyampaikan rencana kerja mereka, Lessya sudah malas menanggapi dan sebenarnya sudah sangat tidak tertarik membahas ini, hanya saya surat yang di layangkan Ferdi itu resmi dan di daftarkan di pengadilan jadi mau tidak mau Lessya harus menanggapi nya.

"Saya tidak ingin membahas soal Ferdi." Pinta Lessya saat melihat Ivan yang hendak bicara, Ivan mengangukkan kepala nya.

"Baik lah, saya pergi ke ruangan saya." Jawab Ivan, dan Lessya tidak menahan Ivan yang akan melanjutkan pekerjaan nya, Lessya juga harus bekerja karna hari ini ada banyak proposal yang harus di kerjakan oleh nya.

Lessya sibuk dengan pekerjaan nya, sampai dengam jam makan siang pun datang, Pintu ruangan di ketuk, Rita tertawa dengan menunjukan satu paper bag di tangan nya.

"Makan siang loe." 

"Dari?" Tanya Lessya dengan mata kembali fokus pada layar monitor laptop nya. Rita pun mengangkat bahu nya saja, Rita menyimpan nya di atas meja sofa.

Karena tidak mendapat jawaban dari Rita, Lessya pun mengangkat tubuh nya untuk berdiri, lalu berjalan ke sofa, tanpa duduk dia membuka paper bag tersebut.

"No name." Ucap Lessya, lalu dengan santai nya Lessya duduk di Sofa, melipat satu kaki nya.

"Ivan mungkin." Rita pun hanya berkata datar karna lessya tidak membuka apa isi makanan tersebut, padahal diri nya sudah sangat lapar saat ini.

Pintu ruangan di ketuk, Ivan menunjukan wajah nya.

"Mau makan siang dimana, Sya?" Tanya Ivan.

"Ini kamu udah beliin?" Tanya Lessya dengan menunjuk paper bag diatas meja, Lessya memperbaiki posisi duduk nya saat Ivan berjalan ke arah sofa.

"Bukan." Jawab Ivan lalu membuka isi paper bag tersebut, Rita yang dari tadi menunggu moment ini pun membantu Ivan mengeluarkan kotak-kotak makan siang tersebut.

"Dari Hotel Diamond loh." Ucap Rita dengan membaca stiker kecil di ujung salah satu kotak makan tersebut.

"Klien, Mu?"  Tanya Ivan pada Lessya,  Lessya hanya mengkerucutkan bibir nya, Jawaban ambigu untuk Ivan saat ini.

" Kamu mau makan kotak makanan ini atau mau lunch di luar?" Tanya Ivan karna Lessya hanya diam saja, Lessya menyimpan lagi punggung nya ke head board sofa.

"Aku males makan, Van." Jawab Lessya.

"Kamu sakit?" Tanya Ivan dengan menelisik wajah Lessya, Lessya pun menggelangkan kepala nya.

"Kangen Kevin." Jawab Lessya lalu menutup wajah dengan telapak tangan nya, Ivan pun tersenyum lalu mengusap kepala Lessya.

"Malam ini Kevin pulang, Tadi Papa sudah hubungi aku." Ivan mengambil tangan Lessya lalu memegang nya, Ivan tidak ingin wajah cantik tertutup seperti itu.

"Ciyehhhh mulai pegang-pegang nih. Nanti gw laporin ke Papa, Ini perkembangan pesat" Celoteh dari Rita membuat Ivan segera melepaskan tangan mereka berdua.

"Kok di lepas?" Protes Rita saat Ivan melepaskan pegangan tangan itu.

"Kok loe banyak omong?!" Kali ini Lessya menjawab dengan mengikuti gaya bahasa nya Rita, Rita tertawa mendapati sahabat nya yang sedang kikuk saat ini.