Roy selalu bersikap tenang dan juga menjawab pertanyaan Gisel dengan sangat santai. Itu sangat menyulitkan bagi Gisel untuk mengetahui kebenaran atas ucapannya.
"Aku sama sekali belum memikirkan hal itu tapi jika kamu mempunyai teman yang menetap disini boleh untuk berkenalan denganku. Siapa tahu kita mempunyai hobi yang sama."
Batin Gisel menjerit, 'Tidak perlu wanita lain, aku sendiri pun mau menetap disini asal kamu yang meminta.'
"Lalu?"
Roy menghentikan gerakan tangannya yang membolak-balikkan kamera berada diatas meja dekat dengan gelas yang berisi minuman dan menatap Gisel.
Roy rasa pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Gisel sangat sulit untuk dipahami.
"Lalu?" ulang Roy dengan raut wajah bingung.
Gisel mengangguk cepat dan membenarkan posisi duduknya lalu meletakkan kedua tangan diatas meja.
"Lalu kamu akan berpacaran dengannya?" pertanyaan yang dilontarkan Gisel hanya dengan satu kali hembusan napas.