Semua pertanyaan memang selalu mengedap dalam benak ketika mulut tidak sampai untuk melontarkan pertanyaan tersebut. Banyak pertimbangan yang sampai akhirnya dibiarkan pertanyaan itu masih memenuhi benak sampai waktu yang belum diketahui batasnya.
Naura mematikan kompor dan melangkah menuju meja makan dimana Ilham dan Aldi kini sudah duduk disana dan tanpa ada Fadil di meja tersebut.
Aldi menatapnya sampai Naura duduk dikursinya sedangkan Ilham baru kali ini tidak memperdulikan keberadaan Naura. Ada perasaan bersalah tetapi juga kecewa yang Naura rasakan sekarang. Ada salah satu anggota keluarga yang kini tidak bergabung dengan mereka dan sangat membutuhkan bantuan tenaganya. Membuat bubur lalu meminum obat dan barulah nantinya Fadil bisa istirahat untuk mengembalikan energinya dan sembuh.
"Biar Naura ambilkan pa."
Naura tidak bisa membiarkan ini terjadi lama dan dengan cepat membuka suara.
Niat baik Naura ternyata tidak mendapat balasan baik.