"Jangan bercanda!" Dara tidak bisa menahan diri untuk berteriak tepat di depan wajah Nata.
Lelaki itu memang menyelamatkannya. Dara berterimakasih karena dia memang masih belum ingin merasakan sakitnya sekarat. Walau tidak banyak hal yang bisa dia lakukan dalam hidupnya, tetapi dia masih belum ingin meninggalkan dunia ini. Dan dia bersyukur karena telah diberi kesempatan melanjutkan hidupnya.
Tetapi saat penyelamatnya tiba-tiba saja mengaku kalau dia bukan manusia, Dara rasanya ingin kembali ke tengah jalan dan membenturkan kepala ke mobil yang tadi nyaris menabrak dirinya.
Dia teringat kenangan saat kecil dulu. Meski tidak sering, sesekali dia menonton televisi bersama anak-anak lain di panti asuhan. Anak-anak lain mengabaikan kehadirannya seperti biasa—Dara akan bersyukur kalau mereka tidak mengusiknya, dan membiarkan Dara menikmati tontonan dari pojok paling jauh di belakang mereka.