Tidak ada yang lebih menakutkan bagi selain kegagalan menyelesaikan hukuman yang diberikan padanya.
Nata akan kehilangan banyak hal jika dia sungguh gagal. Setidaknya itu jika dia masih mendapat belas kasih. Jika sudah tidak ada lagi ampun yang tersisa, maka praktis Nata akan kehilangan segalanya.
Sebut saja hidupnya, posisinya, statusnya, dan semua hal yang ada dalam kehidupan normal Nata akan diambil begitu saja. Nata tidak punya kesempatan untuk kembali menjalani hidup lamanya itu.
Nata takut hal itu akan terjadi. Walau dia selalu berlaku santai sejak awal menjalani hukumannya. Sebenarnya dia tidak sesantai itu. Dalam hati dia gugup. Sangat gugup sampai dia merasa perlu berakting agar tidak ada yang menyadarinya.
Semua kegugupan itu dimulai sejak dia sadar bagaimana sosok gadis yang dipilih boleh surga untuk dia kabulkan keinginannya. Dia gadis biasa yang tidak bisa disebut biasa saja, karena segala hal tentangnya terlalu menyedihkan.