Nata mengangguk-angguk. Dia memang tidak begitu bersemangat untuk rencana kali ini. Dia tidak memikirkan ide-ide yang mencolok yang biasa dia pakai. Kali ini dia lebih fokus pada hasil karena dia sudah tidak ingin membuang waktu di bumi lagi.
Lelaki itu ingin secepatnya kembali ke kehidupannya yang semula.
"Apa kau lebih suka aku yang menggebu atau aku yang pesimis?" tanyanya pada gadis dengan kaus putih longgar di sampingnya.
Gadis itu melepas handuk yang melilit rambutnya. Setelah menggosok rambut dengan handuk tersebut beberapa kali dan memastikan rambutnya itu sudah tidak terlalu basah, dia pun menyampirkan handuk ke lengan sofa.
"Sama saja," jawabnya sambil bangkit berdiri. Dia mengumpulkan mangkuk dan alat-alat makan menjadi satu tumpukan dengan panci berada paling bawah.
Nata memperhatikan gerak-gerik gadis itu dengan dahi berkerut. "Mana mungkin sama?"