Gila. Ini gila. Dan Dara lelah dengan kegilaan ini.
Dia tidak bisa mengatur tatapannya agar tetap tampak normal. Meski dia berusaha, pada akhirnya dia tetap memandang Mattew bagai benda tua yang sudah kehilangan fungi tetapi masih tetap memaksakan eksistensinya pada masa sekarang.
Dara mencoba tenang, tidak tenggelam dalam kebingungan yang menggiringnya pada rasa kesal. Jika tidak menahan diri, tangan Dara pasti sudah melayang dan mendarat dengan kekuatan penuh di pipi lelaki itu.
"Siapa yang lebih kau sukai?" tanya Dara, berharap namanya yang menjadi jawaban. Sehingga dia bisa punya alasan cukup untuk menahan diri agar tidak membenci lelaki di hadapannya itu.
Sialnya, kegilaan yang menyelimuti percakapan mereka berdua masih berlanjut, tidak berhenti begitu saja. Matt melanjutkan kegilaan itu lewat jawaban yang tidak bisa Dara pahami, "Aku menyukai kalian berdua sama besarnya."
"Kau gila!"
Tanpa bisa ditahan, Dara berteriak di wajah Matt.
