Dara membuka pintu dan masuk ke dalam apartemennya, meninggalkan Nata yang masih terkejut denan pengakuannya barusan.
Nata yang tadinya masih membeku di tempat seera mngejar Dara bgitu mendapatkan kembal kesadarannya. Dia menahan pintu yang sudah nyaris tertutup sepenuhnya kemudian membukanya lebar-lebar agar dia bisa masuk.
"Kau serius dengan ucapanmu itu?" tanyanya pada tuan rumah yang sedang melepas sepatunya itu.
Dara mengambil dua selop rumahan untuk satu dipakai dia sendiri sementara satu yang lain dia geleetakkan untuk dipakai oleh tamu tak diundang itu.
"Kau pikir aku bercanda?" Dara balas bertanya.
Gadis itu masuk ke dalam rumah setelah melirik singkat Nata. Dia masuk dan melemparkan diri ke sofa. Dia menikmati pendingn ruangan yang sudah usang, tetapi masih bisa dipakai di apartemen kumuh itu. matanya memejam, menikmati rasa llah yang dia dapat dari aktiviasnya seharian.
