Sebanyak apapun Dara ingin menolak, pada akhirnya dia luluh dengan sisa-sisa perasaannya terhadap Mattew. Perasaan yang harusnya dia buang jauh-jauh, atau bakar sekalian supaya jadi abu, nyatanya masih membekas dalam hatinya. Entah di bagian sudut mana.
Dara menatap tangannya yang masih berada dalam cengkeraman kuat Matt. Sakit, tapi hangat. Dara tidak seharusnya suka dengan sentuhan kasar yang menyakiti seperti ini. Tetapi dia terlanjur suka, tetapi dia tahu dia tidak seharusnya, tetapi dia tidak bisa menahan diri, tetapi—
Dara menyentak tangannya lepas. Dia berbisik, "Sakit."
Padahal dia tidak berniat mengeluhkan hal itu. Sungguh, gadis itu tidak masalah meski tangannya memerah dan nantinya membengkak sekalipun. Dia tidak berniat mengeluhkan hal itu karena dia … suka.
"Maaf, aku tidak bermaksud menyakitimu," ujar Matt, kembali meraih tangan Dara. Kali ini dengan pelan, jauh lebih lembut seperti sedang menyentuh benda rapuh yang bisa pecah hanya dengan sedikit tekanan.