NIAR: Berhenti Sekarang!
"Kak, sudah setengah dua. Aku pamit dulu ya. Tidak apa kan?" Pamit ku pada kak Dwi.
"Oh iya... Tidak apa. Sebentar lagi juga yang lain datang. Hati-hati, Niar" Jawabnya.
"Iya... Terima kasih, Kak"
Aku berbalik lalu ku tinggalkan IGD. Melangkah aku dengan begitu pasti diiringi semua emosi ini. Ku coba untuk menahannya. Lalu melupakan apa yang baru saja aku dengar di ruang istirahat.
Namun....
"NIAR!"
Dia mengejar ku. Entah apa tujuannya?
"NIAR, TUNGGU, NIAR! NIAR!"
Maka aku mempercepat langkah ku. Untuk segera meninggalkan rumah sakit ini. Tak ku toleh sedikit pun dokter Asta. Yang ku tahu ia terus mengejar.
Yakin aku akan terjadi drama lagi jika sampai dia berhasil mengejar ku. Sementara aku masih sangat di penuhi emosi setelah mendengar pembicaraannya tadi bersama dokter Arthur.
"NIAR!"
Hagh!