VIAN: Siapa Dia?
Baru saja kami sampai di apartemen. Beruntung akhirnya tuan Dani telah di izinkan untuk pulang. Juga beruntung sekali, karena setelah drama ku dan Risa waktu itu. Akhirnya wanita ini mau untuk tetap tinggal di sisi ayahnya. Jadilah aku dan bik Sana amat lega atas membaiknya hubungan ayah dan anak ini. Ya walaupun masih ku lihat ada banyak canggung di antara keduanya.
"Terima kasih, Vian" Ucap tuan Dani setelah aku membaringkannya.
"Iya... Tuan istirahat saja dulu. Oh! Risa, remind your father to take the medicine in one hour" Tambah ku.
"Ya! Thanks..." Jawabnya.
Aku mengangguk. Kemudian aku berpamitan dan meninggal mereka. Untuk lagi menghabiskan waktu dalam kesendirian.
Sejenak ku lihat bik Sana. Seperti biasa, dia selalu sibuk dengan dapur dan semua kudapan untuk tuan dan nona mudanya itu.
"Sibuk, Bik?" Tanyaku
"Iya, Mas. Lama tidak dibersihkan. Jadi kotor semua" Jawabnya.