Tanpa ekspresi, Fengying tak mengucapkan sepatah kata pun, dan pada akhirnya Annchi yang memilih untuk mendekati pria itu terlebih dahulu.
Tap. Tap. Tap.
"F-Fengying ... Apakah kau baik-baik sa-"
"Keluar!" Tiba-tiba saja suara pria itu pun keluar, dengan bergelimang amarah Yang terukir jelas di wajahnya.
"Tapi, aku-"
"KELUAR! Apakah kau sama sekali tidak paham dengan apa yang baru saja aku katakan? Ke-lu-ar, sekretaris Bai!" Perintah pria itu sekali lagi dengan kasarnya.
Annchi makin tidak paham dengan apa yang baru saja terjadi. Bukannya berusaha untuk menjelaskan kepadanya, malah Fengying—pria yang saat itu baru saja menerima perlakuan buruk dari ayah kandungnya sendiri, malam melemparkan amarah dan juga rasa kesalnya itu Annchi.
Annchi sangat bingung ya harus berbuat apa saat itu. Padahal ia sangat ingin menghibur Fengying, akan tetapi jangankan ingin dihibur, didekati saja dia sama sekali tidak bisa menerimanya.