2550 Masehi,
Lima ratus tahun sudah berlalu sejak bencana besar yang menghancurkan setengah galaksi bima sakti. Sebuah lubang hitam tiba-tiba terbentuk di ujung galaksi, menghisap hampir setengah bima sakti, jutaan bintang hilang begitu saja hanya dalam waktu empat puluh hari.
Bumi sebagai satu-satunya planet penopang kehidupan yang tersisa, planet biru ini diperebutkan oleh ras tinggi yang tersebar di seluruh penjuru bima sakti. Perang bergejolak hebat, perang antariksa yang melibatkan berbagai kubu meluluh lantahkan Bumi sebagai medan perang. Hutan berubah menjadi gurun, lautan berubah menjadi daratan baru, gedung-gedung pencakar langit runtuh dan menjadi kuburan massal, populasi manusia makin terhimpit diambang kepunahan.
Ditengah situasi yang sangat mendesak, muncul seorang manusia dengan anugerah tuhan, kekuasaannya setara tuhan, pahlawan itu bisa membalikan dan mengendalikan hukum ruang dan waktu dan juga hukum alam lainnya. Kemunculannya menyulut kembali asa perjuangan, satu per satu manusia dengan anugerah tuhan muncul di berbagai tempat di bumi, menghimpun kembali kekuatan dan melawan para penjajah dari luar tata surya merekalah yang disebut dengan RIFTER. Era Kiamat Kecil, selama 400 tahun, sang pahlawan berjuang untuk umat manusia, mengembalikan kejayaan manusia dan menyeimbangkan tatanan ruang dan waktu tata surya, walaupun tidak sempurna tapi setidaknya memberikan bumi sedikit waktu bernafas di tengah badai kekacauan alam semesta.
Tetapi era Kiamat Kecil tidak sepenuhnya buruk untuk kemanusiaan, semua manusia menyatukan kekuatan dan ideologi, tidak ada lagi perpecahan dan perbedaan. Dahulu, ideologi "Aturan Dunia Baru" yang mencetuskan ideologi kepemimpinan terpusat adalah hal tabu bagi pemerintahan. Tapi akhirnya manusia menyadari betapa pentingnya kesatuan. Atas asas persatuan, manusia membentuk Pemerintah Dunia. Sebuah lembaga yang terdiri dari perwakilan seluruh negara-negara yang ada. Persatuan Dunia dibubarkan karena terlalu banyak manusia korup dan mementingkan diri sendiri dari pada umat manusia.
Seorang bijak pernah mengatakan, "Bumi dan seluruh isinya cukup untuk menghidupi semua mahluk, tapi tidak akan pernah cukup untuk satu mahluk serakah." Berbagi tempat dengan Ras Afiliasi Manusia, umat manusia hidup berdampingan dengan ras lain, Elf, Dwarf, Halfling, Beastman, Siren dan lain sebagainya, kini definisi manusia tidak hanya terbatas pada spesies bumi Homo Sapiens, tapi definisi itu berlaku untuk semua mahluk yang hidup, menghidupi dan mengasihi sesama mahluk di bumi.
Namun, bukan berarti bumi sudah merdeka sepenuhnya, para ras tinggi di luar tata surya masih mengintai dan menunggu kesempatan lainnya untuk menginvasi bumi dalam skala penuh dan menguasai bumi untuk diri mereka sendiri.