'Artinya aku menyukai Jessy dan Dinda di waktu yang sama,' kata Angga di dalam hati. 'Oh! Aku jadi bingung!'
Perasaan itu adalah sesuatu yang tidak bisa Angga jelaskan. Dia memang playboy tapi dia tidak mudah terbawa perasaannya begini. Apalagi saat teringat tentang Dinda. Ketika gadis itu tersenyum, senyumnya menyebar ke seluruh wajahnya, seperti sinar matahari menembus awan.
Angga bisa merasakan kehangatan yang memancar dari Dinda seolah-olah mereka adalah satu-satunya dua orang di dunia ini.
'Jadi, apa aku akan mengencani mereka berdua ya?' pikirnya lagi, masih ada di dapur dan menunggu beberapa makanan matang.
Sekarang dirinya bertanya-tanya lagi, apa dia lebih menyukai Dinda lebih daripada dia menyukai Jessy? Hanya karena seorang playboy, apakah Angga akan mengencani mereka sekaligus?
'Tapi kan aku sudah janji pada Ayah dan Ibu untuk tidak pacarana dulu. Aduh, tapi ada dua gadis cantik yang saat ini hadir di hidupku.' Fakta itu seperti menyiksa Angga lebih parah lagi.
