Persoalan baru dan juga komplit hadir mengisi pagi Alina. Dia yang sedang terburu-buru untuk ke kelas tak sengaja bertabrakan dengan Tika.
Minuman yang dipegang Tika tumpah dan mengotori bajunya sendiri. Gadis itu melihat noda minuman lalu dia membuka tutup botol dan kemudian menyirami ke badan Alina dengan kasar.
"Punya mata gak sih lo hah? Atau lo sengaja, iya!" Hardiknya keras tepat di telinga Alina.
Gadis gemuk itu menutup matanya sebab suara Tika terlalu besar dan membuat gendang telinganya sakit.
"Bu-bukan, Tika. Aku sengaja," jawabnya.
"Bangsat lo!" Tika mendorong Alina hingga beberapa meter darinya.
Gadis itu kemudian masuk kembali ke mobilnya. Sedangkan Alina terpelongo.
"Kamu mau ke mana Tika!" Langkah Tika terhenti mendengar pertanyaan dari Alina.
"Apa? Lo bilang apa tadi? Mau ke mana, haha. Gak usah sok dekat lo. Jijik tahu gak!"
Alina menghela napasnya. Dia memang tidak bisa untuk berteman dengan Tika. Tika keras kepala dan sangat benci padanya.