Hari sudah siang,semua orang sudah pulang tinggal mereka berempat. Cinta sedang tidur di kamar, nek Wati masih sibuk di dapur. Nindia sedang berbenah di ruang tamu. Sementara Fadil sedang bersiap mau ke masjid.
"Sayang,mas mau ke masjid dulu, ya," pamit Fadil karena sebentar lagi waktunya sholat jumat di masjid.
"Iya, mas," sahut Nindia
"Diah," panggil nek Wati.
"Iya nek, ada apa?"
"Setelah menikah apa Fadil bilang nanti kalian akan tinggal di mana?"
"Belum, nek. Tapi mas Fadil bilang, Cinta akan ikut tinggal dengan kita. Nek, mau tidak ikut tinggal bersama kita?
"Nenek di sini saja, Diah. Rumah ini penuh kenangan almarhum suami nenek dan tentu saja kenangan kita."
"Nindia mengerti, nek. Tapi nanti nenek akan kesepian sendiri,"
"Kalau nenek merasa kesepian, nenek akan mengunjungi kalian. Tapi nenek tidak bisa tinggalkan rumah ini, Diah!"
"Nek, aku inginnya tetap tinggal bersama nenek!" Nindia lalu memeluk nek Wati dan nek Wati pun balas memeluknya.