Sampai di depan gedung apartemen, Cinta gegas turun tanpa permisi lagi. Dia sungguh kesal hari ini. Belum lagi om Adri belum menghubunginya sedari pagi membuat gadis itu semakin kalut.
Dengan langkah lebar, Cinta buru-buru naik ke lantai tiga. Pak Kevin hanya mendengus kesal dengan tingkah dari gadis itu.
Hmm, baru kali ini aku di acuhkan seorang gadis apalagi itu mahasiswiku sendiri. Dia bahkan tidak takut jika aku akan memberikannya nilai jelek. Hh, kenapa aku terus memikirkannya. Pak Kevin kembali melajukan mobilnya.
Sementara itu, saat Cinta baru saja keluar dari lift. Tanpa sengaja Cinta bertabrakan dengan Vano hingga buku yang ada di genggamannya jatuh semua.
"Jalan tuh pakai mata!" ucap Vano ketus membuat Cinta membelalakkan matanya.
"Bukannya kamu yang nabrak Cinta?" Cinta pun berkata dengan suara tinggi.
Dengan raut wajah yang sinis, Vano segera berlalu dari hadapan Cinta lalu masuk ke dalam lift. Saat sudah di dalam lift, Vano terus menatap tajam ke arah gadis itu.