Ibu Soraya ke luar dari kamar suaminya. Dia sedih memikirkan hubungan suami dan anaknya. Dia berharap keluarganya kembali utuh dan harmonis lagi. Yang membuatnya semakin sedih Pak Hanry dan Steven kakak Evander tak pernah sholat dan menjalankan perintah agama.
Pak Hanry sibuk dengan duniawi sedangkan Steven terjerumus dalam kenikmatan penuh dosa. Dia mabuk dan berzina sesuka hatinya.
"Ya Allah berikan hidayah pada suami dan anakku Steven seperti Engkau memberi hidayah pada Evander," ucap Ibu Soraya memanjatkan doa. Air matanya menetes di pipinya. Getir mengingat semua itu.
"Steven kamu di mana Nak? Kapan kau mengenakan sarung dan peci lagi, sholat seperti dulu," ujar Ibu Soraya sambil melihat jam di dinding. Dari pagi Steven belum kembali. Dia mengkhawatirkan putranya itu.
Ibu Soraya berjalan turun ke lantai bawah. Dia masuk ke ruang makan. Begitu banyak hidangan yang dimasak olehnya. Tapi tak satupun ada yang menyentuhnya.