"Karena takdir, takdir yang membuat Elnara jadi anakmu, terlahir di Keluarga Gladwine. Jika dia bisa memilih tentu dia takkan mau terlahir untuk dibunuh," jawab Brian. Matanya berkaca-kaca. Pedih dengan nasib Elnara. Yang dari lahir sudah jadi target untuk dibunuh.
"Elnara manusia biasa Aron, dia ingin hidup seperti manusia pada umumnya. Hidup bahagia dan bebas, tapi kau sudah membuat hidupnya hancur sejak terlahir," ujar Brian.
Brian mengambil nafas. Menghembuskannya perlahan. Meredam emosinya. Berharap Aron mengurungkan niatnya. Tanpa harus terjadi pertumpahan darah. Karena Brian dan Evander takkan membiarkan itu terjadi. Meski nyawa mereka taruhannya. Elnara sudah menjalani kehidupan kelamnya karena terbuang. Haruskah di saat dia ingin hijrah dan bahagia tapi Aron justru ingin melenyapkannya.
"Selama ini apakah Elnara mengusik hidupmu, dia bahkan hidup sebagai dirinya sendiri di luar sana, sama sekali tak ada sangkut pautnya dengan dirimu," kata Brian.
