Brian mengambil handphone miliknya di saku jasnya. Dia berpikir untuk menelpon Evander. Mungkin rivalnya bisa memberinya masukan di saat keadaan genting seperti ini. Dia sendiri kalut sulit untuk berpikir jernih. Brian menekan tombol hijau.
Tuuut ... tuuut ... tuuut ...
Brian menunggu Evander mengangkat telpon darinya.
"Evan angkatlah!" batin Brian. Dia sangat menanti Brian mengangkat telpon darinya.
Tak lama Evander mengangkat telponnya.
"Assalamu'alaikum," sapa Evander.
"Wa'alaikumsallam," sahut Brian.
"Ada apa Brian?" tanya Evander. Tak biasanya mantan pasangan menyimpangnya itu menelponnya. Padahal mereka rival. Biasanya Evander duluan yang selalu menelpon.
"Fiona diculik," jawab Brian. Singkat dan jelas agar Evander cepat paham. Tak perlu berbelit-belit.
"Diculik?" Evander terkejut.