Langkah Vero terhenti bersamaan dengan matanya yang melotot. Vero lalu membalikkan badan dan tertawa begitu keras. Dia tidak percaya dengan pengakuan Aurel.
"Apa kamu bilang? Kamu hamil? Jangan kira kamu bisa membohongiku! Mana mungkin kamu bisa hamil, sedangkan aku saja tidak menyentuh tubuhmu!" Vero menolak kenyataan.
"Mas! Aku ini benar-benar sedang hamil. Apa kamu lupa sebelum aku mengalami cacat, kamu pernah menyentuhku? Bahkan sehari saja kamu bisa melakukannya lebih dari sepuluh kali!" jawab Aurel dengan nada penuh penekanan.
"Vero! Sudahlah, jangan percaya pada wanita itu! Dia hanya ingin bersandiwara agar kamu kasihan padanya, cepat masuk!" panggil Melissa yang terlebih dulu sudah sampai di depan pintu beriringan dengan Abimanyu.
"Dasar wanita pembohong!" hardik Vero lalu menyusul kedua orang tuanya.
