Chereads / Si cowok cuek / Chapter 18 - 0.18

Chapter 18 - 0.18

Sampai pulang sekolah, dia langsung tiduran di kasurnya. Ia sangat lelah hari ini, dan dia pun memikirkan perkataan Karina, kalo Arlan itu suka sama dirinya. Tetapi kenapa dia tidak bilang langsung kepada Jihan?. Itu lah yang sedang ia pikirkan. Dan dia pun menelpon Karina untuk datang ke rumahnya.

'Karr, lu ke rumah gue ya sekarang' ucap Jihan di dalam telpon

"Oke," jawab Karina.

**

"Jihaann," ucap Karina sembari duduk di tempat biasanya yaitu di meja belajarnya Jihan.

"Karr, gue masih bingung, si Arlan masa suka sama gue sih."

"Yaelah kenapa bingung sih, dia waktu itu cerita ke gue, kalo dia itu suka sama lu. Terus gue bilang gini, tapi si Jihan nya lagi suka sama si Revan."

"Kenapa dia bilang ke lu ya, kenapa ga ke gue langsung."

"Mungkin malu, apalagi semenjak dia tau lu suka sama si Revan, makin di pendem aja sama dia."

"Tapi ko gue kasian ya ke dia, kayak gimana gitu," ucap Jihan

"Iya sih kasian soalnya kan lu nya suka sama si Revan. Tapi lu suka juga ga sama si Arlan?" kata Karina

"Gue lebih suka ke Revan sih, udah nempel di hati gue," ucap Jihan

**

Keesokan pagi di sekolah Jihan mengobrol dengan Arlan yang ada disamping bangkunya.

"Arlan lagi suka sama seseorang ga?" tanya Jihan

"Hah? ga ko," jawab Arlan

"Seriuss?"

"Iyaa, emang kenapa Han?"

"Gapapa sih, cuma nanya doang."

**

"Revan, lu tau ga si Arlan temen sekelasnya si Jihan?" tanya Rian

"Tau, kenapa?"

"Dia itu katanya suka sama si Jihan tau."

"Terus? kenapa bilang ke gue."

"Ya kan lu akhir akhir ini deket sama Jihan, bisa jadi lu juga suka sama si Jihan tapi gamau ngungkapin," kata Rian

"Ngomong apaan si, gue gasuka sama si Jihan."

**

Tringg..

Bel istirahat pun berbunyi, seperti biasa Jihan selalu menemui Revan ketika jam istirahat. Dan dia pun berdiri dari tempat duduknya dan menuju keluar kelas untuk menemui Revan.

"Jihaann, lu mau ke si Revan kan?" tanya Karina

"Iyaa."

"Gue ikut dong," ucap Karina sembari berdiri dari tempat duduknya.

"Ehh kalian mau ke si Revan?" tanya Arlan

"Iyaa, mau ikut juga?" ucap Karina

"Ga deh."

Kemudian mereka pun berjalan berdua meninggalkan kelasnya dan menuju ke kelas Revan. Sesampainya di kelas Revan, ia duduk di kursi depan hadapan Revan dan Karina duduk di samping bangku Jihan.

"Revann, lagi ngapain?" tanya Jihan

"Lu liat aja gue lagi apa," ucap Revan

"Lagi liat buku."

"Revan gaada niatan buat suka sama Jihan gitu?" tanya Jihan

"Ga."

"Rev, si Rian kemana ko gue ga liat," sahut Karina

"Gatau, tadi keluar sama temen yang lain."

"Jihan gue kelas duluan aja ya," ucap Karina sembari berdiri sari tempat duduknya.

"Iyaa."

"Lu gamau ke kelas lu juga?" tanya Revan

"Ga, Jihan mau disini nemenin Revan."

Revan menghela berat sembari membaca buku dan membiarkan gadis itu yang berada di hadapannya.

"Revan ikut ke kelas Jihan yu, bentar aja."

"Ngapain, kalo ga penting gausah."

"Ini penting ko, Jihan mau ngasih sesuatu tapi ada di tas Jihan, Revan ke kelas Jihan dulu yu, bentar aja."

Revan terdiam sejenak sembari menutup bukunya.

"Yaudah ayo," ucap Revan sembari berdiri

"Yess," kata Jihan sembari berdiri dari tempat duduknya dan menuntun tangan Revan lalu berjalan menuju kelasnya Jihan.

"Gausah di tuntun juga tangan gue, gue tau jalan," ucap Revan sembari melepakan tangannya dari genggaman Jihan

"Iyaa, maaf Rev."

Ketika mau ke kelasnya Jihan, mereka melewati kelasnya Haura, yaitu kelas 10 IPS 2. Dan Haura melihat Revan berjalan berdua bersama Jihan

"Lah ko mereka jalan berdua sih," ucap Haura dengan muka kesal nya.

Mereka berdua pun sampai di kelasnya Jihan dan menuju ke mejanya Jihan.

"Widiihh, ada Revan," ucap Jeffran

"Tumben kesini Rev, ada apa?" tanya Arlan

"Gatau, si Jihan ngajakkin gue ke sini," ucap Revan

"Ciee, ciee udah semakin deket aja nih kalian berdua," ucap Jeffran

"Apaan sih lu, diem aja Jeff gue kesini juga kata si Jihan penting," kata Revan

"Waduhh penting. ngapain si Han?" tanya Jeffran ke Jihan

"Gausah kepo," jawab Jihan

Jihan pun mengambil dompet kecil yang di dalamnya itu berisi foto foto Revan, yang dahulu pernah dia foto secara diam diam waktu nemenin Revan main basket.

"Rev, nih gue mau ngasih ini, nanti lu buka aja, semoga aja lu suka ya," ucap Jihan sembari menyodorkan dompet kecil itu.

"Iya, makasih," ucap Revan sembari mengambil dompet kecil itu dan kembali ke kelasnya.

"Sama sama," ucap Jihan sembari menyusul Revan yang sudah keluar kelas nya.

"Jihaann, gausah kejar dia. Bentar lagi masuk," ucap Arlan.

Jihan pun menghentikan langkahnya yang berada di dekat pintu, lalu ia pun melihat Revan berjalan dari depan pintu nya. Ketika Revan sedang berjalan melewati kelasnya Haura, Haura pun memanggil Revan.

"Revann," panggil Haura sembari memegang tangannya Revan.

"Kenapa?" tanya Revan sembari melepaskan tangan Haura yang memegang tangannya.

"Gapapa sih, itu apaan yang dipegang Revan," ucap Haura

"Gatau, ini dari Jihan," ucap Revan lalu meninggalkan Haura dan menuju ke kelasnya.

"YESS," teriak Jihan yang berada di deket pintu kelasnya

"Kenapa sih Han," sahut Karina

Jihan pun berjalan menuju ke bangkunya.

"Gue seneng banget, si Revan sangat sangat cuek ke si Haura."

"Ke lu juga cuek Han," ujar Karina

"Tapi kalo sama si Haura itu dia cueknya melebihi cuek ke gue, si Haura baru ngobrol aja udah ditinggal sama si Revan."

Karina hanya mengangguk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Emang si Haura suka juga sama si Revan?" sahut Arlan

"Iyaa, seolah olah gue sama si Haura itu sedang berperang," ucap Jihan

"Ya ampun berperang," ucap Karina

"Iyaa, ini tuh berperang dalam mendapatkan cintanya Revan. Gue yakin sih, si Revan bakalan jadi pacar gue."

Karina tertawa kecil sembari menutup mulutnya dengan tangannya.

"Hadehh, ada ada aja sih lu mah, tapi gapapa, gue dukung lu sama si Revan, hahaha," ucap Karina

"Iyaa dong, lu harus dukung gue, gue kan sahabat lo."

"Jihaann, lu ngasih apaan sih ke si Revan, tumben amat sampai si Revan nya dateng ke kelas," sahut Jeffran

"Gausah kepo Jeffran," ucap Jihan

"Yaelah, pelit amat lu."

"Biarin, mending Jeffran ngasih hadiah aja ke Jihan, nanti Jihan terima ko."

"Ko jadi gue yang ngasih hadiah ke lu si, gamau gue kasih hadiah ke lu, takut nanti lu kasih ke si Revan."

Jihan pun tertawa kecil, karena mendengar perkataan dari Jeffran.

***