Dirumahnya, Revan pun membuka dompet kecil yang diberikan oleh Jihan tadi di sekolah. Dan dia melihat ada foto foto dia waktu main basket dan ada kertas kecil yang di dalam dompet itu yang bertulisan, 'semoga Revan suka ya hasil fotoan Jihan, dan Jihan juga suka tau sama Revan, meskipun Revan cuek sama Jihan dan gasuka balik sama Jihan gapapa ko, Jihan tetep menyukai Revan apa adanya'
"Bagus juga sih hasil fotoan si Jihan," ucap Revan sembari menatap foto foto itu.
**
Keesokan harinya di sekolah Revan pun membawa dompet kecil itu yang di dalamnya juga ada foto dirinya dan kertasnya ia simpan di dalam tas.
"Rian, gue di kasih ini sama si Jihan," ucap Revan sembari menyodorkan dompet kecil itu.
"Apaan ini, dompet?" tanya Rian
"Buka dulu isi nya."
Rian pun membuka dompet kecil itu yang berisi foto foto Revan waktu main basket.
"Bagus tau nih fotonya, ini si Jihan yang fotoin?" tanya Rian sembari melihat foto foto itu.
"Iya mungkin," ucap Revan
**
"Jihan, kemarin lu ngasih apaan sih ke si Revan?" tanya Karina
"Gue ngirim pesan lewat kertas terus ada foto fotonya si Revan waktu main basket."
"Pesannya apaan Han?"
"Ada deh, ga perlu tau. Ehh Kar gue istirahat nanti mau ke si Revan, mau ikut ga?" tanya Jihan
"Gatau, ntar aja terserah nanti."
WAKTU ISTIRAHAT...
"Karr, ikut ga?" tanya Jihan
"Hmm, ikut deh yu."
Dan mereka pun berjalan keluar kelas dan menuju ke kelasnya Revan. Ketika mereka sedang berjalan melewati kelas 10 IPS 2, lagi lagi Jihan pun di halang oleh Haura oleh tangannya ketika Jihan dan Karina sedang berjalan.
"Apaan sih lu," ucap Jihan sembari mendorong tangannya Haura yang berada di hadapannya. Karina hanya terdiam melihat tingkahnya Jihan dan Haura
"Lu pasti mau ketemu sama si Revan lagi kan?" tanya Haura
"Kepo amat jadi orang."
"Ngapain sih lu ke si Revan mulu, kecentilan banget jadi cewe."
"Lu kenapa si, udah ah gue ada urusan yang lebih penting lagi, dari pada ngomong sama lu," ucap Jihan sembari berjalan meninggalkan Haura dan Karina pun mengikuti Jihan.
"Lu setiap ketemu sama si Haura berantem terus ya," ucap Karina
"Gatau deh, kesel gue kalo liat dia."
Dan mereka pun sampai di kelasnya Revan, ternyata Revan berada di depan kelasnya, yang sedang bersama Rian dan Rangga kelas 10 IPA 2 yang sedang mengobrol.
"Revann," ucap Jihan
"Jihan akhir akhir ini ke sini terus ya, ketemunya sama si Revan terus lagi," ucap Rangga
"Iyaa dong, gue kan calon pacar nya Revan," kata Jihan
"Gausah ngomong sembarangan," sahut Revan ke Jihan
"Gausah malu malu kali Rev, kalo suka mah ya suka aja," ucap Rangga
"Apaansi lu, gue gaakan suka sama dia," ucap Revan
"Revan dengerin Jihan ya, suatu saat nanti pasti Revan suka sama Jihan, cuma menunggu waktu aja."
"Terserah lo," ucap Revan
"Revan jam tangan dari Jihan di pake ya, seneng banget tau, liat deh jam nya samaan kan," ucap Jihan sembari mengangkat tangannya dan mendekatkan ke tangan Revan.
"Ehh iya, jam tangannya samaan tau baru tau gue," sahut Rangga
"Jihan suka sama Revan, mau jadi pacar Jihan ga?" tanya Jihan. Karina, Rian dan Rangga yang melihat itu melongo karena ucapan Jihan.
"Ga. Kenapa si lu, udah gue bilang gue ga suka sama lu," ucap Revan
"Yaudah mungkin Revan gamau sekarang, tapi nanti mungkin mau sama Jihan."
"Maksa banget sih lu," ucap Revan sembari melangkahkan kakinya ke dalam kelasnya.
"Revaannn," panggil Jihan
Karina pun menarik tangan Jihan, untuk tidak menyusul Revan.
"Udahlah Han, biarin si Revan sendiri dulu," ucap Karina
"Iyaa Karr, takutnya dia marah. Kalo dia marah takut sih gue, apalagi kalo dia udah ngomong dengan suara keras," ucap Rian
"Mending sekarang kita ke kelas aja yu," ucap Karina
"Yaudah, ke kelas aja yu," sahut Jihan.
Mereka berdua pun berjalan menuju kelasnya.
"Jihaann, udahlah jangan berlebihan kayak gitu ke si Revan, sampe sampe tadi lu bilang mau gak jadi pacar Jihan," ucap Karina
"Ya gapapa lah Karr, kan gue suka sama dia. Gue mau dia jadi pacar gue," ucap Jihan
"Tapi dia nya belum nyaman mungkin Han sama lu."
Dan mereka pun sampai di kelasnya, dan Jihan pun menutup pintu kelasnya.
"Lahh Han kenapa pintunya di tutup?" tanya Zabrina
"Gapapa, tutup aja dulu," jawab Jihan.
Tak lama kemudian pintu kelas pun dibuka dengan kencang.
BRAAKK..
Ternyata itu adalah Jeffran dan Reygan.
"Jihaann lu bilang ke si Revan bahwa lu minta dia buat jadi pacar lu?" tanya Jeffran
"Hah, ko tau, darimana si?" tanya Jihan
"Tadi kan gue ada di deket 10 IPA 2, terus gue liat lu sama si Karina, pas gue mau nyamperin kalian berdua malah pergi. terus gue nanya ke si Rian sama si Rangga, kalian habis ngapain ke sini, terus si Rangga bilang, kalo si Jihan abis ngomong kalo Revan mau ga jadi pacarnya Jihan."
"Berani banget ya si Jihan, terus sama dia nya di terima ga Han?" sahut Zabrina
"Ga, tapi gue bakalan terus ngedeketin dia, meskipun di punya sifat yang cuek," ucap Jihan
"Gue kaget Han, ko lu berani si, soalnya si Revan aja jarang deket sama cewe, apalagi kalo pacaran," ucap Jeffran
"Malahan gue kira lu itu temen deket dia dari kecil kayak si Keyra gitu, soalnya lu deket sama si Revan." ucap Reygan
"Kalo si Keyra itu sodaranya si Revan jadi mereka deket deket aja," sahut Jihan
"Lahh sodara, baru tau gue. pantes dia pernah minta duit ke si Keyra," ucap Jeffran
"Tapi lu udah di tolak kayak gitu, masih tetep suka sama si Revan?" tanya Zabrina
"Masih dong, dia udah nempel di gue, bakalan susah buat lupain dia."
Zabrina sudah tidak aneh lagi dengan teman dia yang dari SMP, Jihan kalo sudah suka sama orang bakalan susah buat ngejauhin nya, meskipun sifatnya Revan cuek ke dia. Dia tetap saja mencintainya.
"Kalo gue jadi lu, udah dibuang aja tuh si Revan. Gue gasuka sama sifat dia yang kayak gitu," sahut Karina
"Gaboleh gitu Karr, dia itu ganteng dan baik ko," ucap Jihan
"Baik darimananya si, kalo lu ngobrol aja dia kadang dengerin kadang ga. Apalagi kalo lu nanya hampir ga dijawab sama dia sama sekali." ucap Karina.
***