Chereads / Si cowok cuek / Chapter 20 - 0.20

Chapter 20 - 0.20

Ketika pulang sekolah, Jihan dan Karina yang sedang menunggu kelas 10 IPA 2, tiba tiba rintikan air turun dari awan. Kemudian kelas 10 IPA 2 pun bubar Rian dan Revan pun keluar bersamaan.

"Yahh hujan," ucap Rian

"Iyaa hujan, tapi pulang aja sekarang yu, hujannya juga ga terlalu gede," ucap Karina

"Yaudah, ayo," sahut Rian

Kemudian Keyra pun keluar kelas dan menemui Revan yang sedang bersama Rian, Karina, dan Jihan.

"Rev pulang yu sekarang keburu hujannya makin gede," ucap Keyra

"Yaudah yu," ucap Revan sembari berjalan bersama Jihan, Rian dan Karina

Mereka berjalan ke gerbang sekolah, tetapi pada saat baru sampe gerbang sekolah tiba tiba turun hujan yang sangat deras.

"Aduhh, hujannya gede, kita neduh di pos satpam aja yu," ucap Karina sembari mengangkat tangannya dan melindungi kepaanya dengan tangannya

Mereka pun berjalan menuju ke pos satpam dengan keadaan baju yang agak basah. Dan siswa lain yang belum sempet pulang pun neduh di tempat yang bisa melindungi mereka dari hujan.

"Dingiin banget asli," ucap Jihan sembari menggenggam kedua tangannya.

"Lu bawa jaket ga Han?" tanya Karina

"Ga," jawab Jihan.

"Minjem dulu ke si Revan, Rev biasanya lu bawa kan?" tanya Rian

"Ga, gue ga bawa hari ini," ucap Revan

"Dia bawa ko, Rev kasih pinjem Jihan kasian dia takutnya nanti sakit lagi. Baru juga sembuh," sahut Keyra

Revan pun melepaskan tas nya dari pundaknya, lalu dia pun membuka tas nya dan mengambil jaketnya dari tas nya. Revan pun langsung memakaikan jaket itu ke pundaknya Jihan dengan sendirinya.

"Makasih Revan, baik banget deh," ucap Jihan sembari melihat Revan yang sedang memakaikan jaket itu ke dia.

"Iya," ucap Revan sembari memakaikan tas nya lagi ke pundaknya.

Jeffran dan Reygan yang sedang neduh di sisi kelas yang tidak jauh dengan pos satpam dan mereka melihat teman-temannya yang berada di pos satpam.

"Jeff, liat disana ada si Jihan, Revan, Karina, Rian, sama Keyra," ucap Reygan sembari menunjuk ke arah mereka.

"Ehh iya, ke sana yu," ucap Jeffran

"yu," ucap Reygan sembari berjalan menuju ke pos satpam. di ikuti dengan Jeffran.

"Haii gaes," sapa Jeffran

"Haii," sapa Karina

"Gue kira kalian udah pulang," sahut Reygan

"Ga, kita neduh dulu," ucap Jihan

"Jihan itu kayak jaket si Revan deh," ucap Jeffran.

"Iyaa, ini emang punya si Revan, gue minjem," ucap Jihan.

"Ciee, Revan sama Jihan ada kedekatan lagi nih," sahut Reygan

"Gue cuma minjemin jaket gue, jangan aneh aneh deh," ucap Revan

"Iyaa, maaf Rev," ucap Reygan

Mereka pun menunggu hujan reda, rintikan air yang sudah sangat membasahi kota itu membuat mereka yang belum pulang sekolah, harus menunggu untuk hujan reda. Jihan yang sangat kedinginan itu memandang rintikan air hujan yang menetes.

"Haduh lama banget ya, kalo kita lari ke rumah aja gimana?" tanya Jeffran

"Emang rumah kita deket, rumah kita itu lumayan jauh Jeff, kalo lu mau pulang sekarang, pulang aja," ucap Karina

"Iya juga sih ya jauh. Tapi gue pengen cepet balik," ucap Jeffran

"Sabar aja Jeff, bentar lagi juga reda mungkin," sahut Rian

"Iya, gue nunggu hujannya reda," ucap Jeffran.

Tak lama kemudian hujan pun mulai mereda, meskipun masih ada rintikan hujan kecil.

"Rev, pulang sekarang yu, kaka gue udah nunggu di depan" ucap Keyra

"Yu," ucap Revan sembari berjalan meninggalkan pos satpam

"Kita duluan pulang ya, dadah," ucap Keyra sembari berjalan mengikuti Revan.

"Jihan, lu di jemput ibu lu ga?" tanya Karina.

"Iyaa, tapi gue masih nunggu ibu," ucap Jihan

"Ohh iya. Rian kita nungguin si Jihan di jemput ibu nya ya, nanti kalo ada ibu nya kita pulang," ucap Karina

"Iyaa," kata Rian

"Yaudah deh kita pulang duluan," ucap Jeffran

"Iyaa," ucap Karina

Jeffran pun melangkahkan kakinya meninggalkan mereka.

"Reygan, mau pulang kaga," ucap Jeffran

"Ehh iya, ayo," ucap Reygan sembari berjalan menyusul Jeffran.

Jihan, Karina, dan Rian masih menunggu ibu nya Jihan untuk menjemputnya.

"Kar, kalo pulang duluan, pulang aja, gue nungguin ibu sendiri aja," ucap Jihan

"Gapapa Han, tunggu aja ibu lu dateng," ucap Karina.

Tak lama kemudian ibu nya Jihan pun sampai, menjemput Jihan dengan menggunakan mobilnya, yang di dalamnya sudah ada adiknya Jihan yaitu Reinna

"Karr, tuh ibu gue udah sampe. Makasih ya udah nemenin gue," ucap Jihan

"Iyaa," Karina dan Rian pun berjalan meninggalkan Jihan. Dan Jihan pun berjalan ke mobil ibu nya. Dan Jihan pun membuka pintu mobilnya lalu memasuki mobil ibu nya.

"Jihan itu jaket siapa?" tanya bu Vina

"Punya Revan bu, tadi Jihan sempet kedinginan terus Revan ngasih minjem jaket nya ke Jihan."

"Ohh iya," ucap bu Vina

"Temen apa temen, palingan pacarnya bu," sahut Reinna.

"Temen Reinna, jangan ngomong sembarangan deh, tapi kalo di bilang pacarnya aminin aja," ucap Jihan sembari mengangkat bibirnya sedikit dengan tersenyum kecil.

"Halah, kaka mah mau aja, tapi kalo dia nya gamau gimana, kasian deh kaka Jihan," ucap Reinna

"Udah diem aja dek, anak kecil diem aja," ucap Jihan.

Reinna pun diam dan melihat jalan dari jendela mobilnya.

***

Jihan di kamarnya yang ada kehadiran jaket Revan, merasa Revan ada di sini, ia terus melihat jaket itu, membayangkan jika Revan ada di sana bersamanya. Itu lah Jihan orang yang sangat susah soal mencintai seseorang. tetapi sekalinya mencintai seseorang dia akan sangat susah jika melupakan orang yang ia cintai. Jihan pun mengambil buku novel yang di meja belajarnya buku itu yang di berikan Revan waktu itu, dan dia mulai melanjutkan membaca novel itu lagi.

Setelah selesai membaca buku novel itu, dia pun ke kasurnya untuk tiduran sembari bermain ponselnya. Kemudian ada yang membuka pintu kamarnya Jihan secara tiba-tiba, yaitu Reinna.

"Dek, kalo mah buka pintu kamar kaka ketuk dulu, gausah langsung masuk gitu aja," ucap Jihan

"Iyaa maaf," ucap Reinna

"Kamu mau ngapain ke sini?" tanya Jihan

"Mau minjem pulpen, punya Reinna udah habis semua."

"Yaudah ambik aja tuh di meja belajarnya kaka," ucap Jihan

Reinna pun berjalan menuju meja nya Jihan dan mengambil pulpen yang ia butuhkan.

"Ka, Reinna ambil dua ya."

"Satu aja, nanti juga di beliin ibu," ucap Jihan

"Iya deh iya, nih Reinna ambil satu," ucap Reinna sembari menaruh satu pulpennya lagi di meja nya Jihan.

"Nahh gitu, bagus, sekarang kamu keluar lagi aja," ucap Jihan

"Yaelah pake ngusir segala, Reinna juga sekarang mau keluar," ucap Reinna sembari berjalan menuju keluar kamarnya Jihan, dan dia pun keluar lalu menutup kamarnya Jihan.

***