Suster, apakah keluarga saya masih menunggu di luar ruangan?" tanya Nirmala dengan pelan. Suaranya sangat lirih, hingga membuat suster lebih mendekat telinga.
"Ya Mbak, atau saya mau panggilkan?" Tanya suster lagi.
"Jangan suster, Sus. Apa saya boleh minta secarik kertas dan bolpoin?"
"Untuk apa Mbak?"
"Ku mohon. Aku ingin menulis sesuatu untuk suami saya,"
"Kenapa Mbak tidak langsung bicara saja?"
"Tidak tahu suster, rasanya sekarang aku mau ingin menulis surat."
"Mbak tidak usah memikirkan hal yang tidak akan terjadi esok. Kita tidak tahu akan Bagaimana nanti kita. Baiklah, saya akan mengambilkannya untuk mbak." [Pergi keluar dan mencari kertas yang di minta Nirmala].
Tidak lama itu suster kembali lagi dengan secarik kertas di tangannya.
"Ini mbak!" [Menyerahkan kertas itu ke tangan Nirmala beserta bolpoinnya].