Bab 148
"Bagaimana mungkin aku bisa sampai memimpikan Brian, apa jangan-jangan dia memiliki perasaan beneran terhadap aku?" Nirmala dalam hati.
"Saat ini kan dia masih di puncak Kota Malang, apa jangan-jangan dia sudah pulang ya, aku mau ngecek dulu ah, dia beneran masih di Malang atau sudah pulang?" Kata Nirmala bergegas turun dari ranjang tempat tidurnya dan keluar kamar menuju kamar Bryan memastikan bahwa dia sudah pulang atau belum.
Tidak jauh dari kamar berian dia berpapasan dengan Bibi Ijah. Dia menanyakan kepada asisten rumah tangganya itu papa dan Bryan sudah pulang apa belum. Karena mereka tidak pernah mengabarinya. Apa karena Nirmala yang tidak perduli terhadap mereka.
"Bi Ijah, kamu tahu Bryan dan Papa udah pulang belum?" Tanya Nirmala bermalas-malasan. Rasanya seperti tidak penting bertanya soal itu. Tapi mau gimana lagi. Dia berusaha perduli pada keluarganya.