Chereads / THE CEKI [END] / Chapter 15 - Anak

Chapter 15 - Anak

"Ternyata kamu di sini," sapa Amosa setelah memasuki kamar Aurellia.

"Aku tidak jenak jika melihat Aurellia terus seperti ini. Jadi aku putuskan untuk menemaninya," jawab Alsa.

Amosa duduk di samping Alsa. "Entah kenapa aku tiba-tiba teringat Aulia anak kita dulu," ucapnya.

"Benar apa katamu, akhir-akhir ini ketika aku melihat Aurellia, aku teringat Aulia. Seakan-akan Aulia berada di dalam tubuh Aurellia," jelas Alsa yang setuju dengan penyataan Amosa.

Beberapa tahun yang lalu...

"Ayah kapan pulangnya, bu?" tanya Aulia sembari membaca buku pelajarannya.

"Bentar lagi pasti pulang," jawab Alsa yang duduk di depan Aulia.

Tiba-tiba pintu rumah bergeser, dan memperlihatkan sesosok pria dengan wajah berminyak. "Aku pulang," katanya setelah berada di dalam rumah.

"Tumben hari ini ayah pulang lama," sambut Aulia.

Amosa duduk di samping Alsa. "Ada pekerjaan yang harus ayah selesaikan hari ini," jawabnya.

"Kamu segera makan sana, sudah aku siapkan," suruh Alsa.

"Iya nanti saja, aku belum terlalu lapar," jawab Amosa dengan senyuman di bibirnya.

"Ayah tau tidak. Hari ini bu Tatrix sangat baik kepadaku," kata Aulia.

"Memangnya kamu melakukan apa?" tanya Amosa.

"Katanya aku akan mendapatkan hadiah dan di ajak jalan-jalan. Karena aku selalu rajin dan mendapatkan nilai terbaik ketika bimbingan belajar," jelas Aulia.

"Hadiah apa yang akan kamu dapatkan?" sahut Alsa yang ikut penasaran.

"Belum tahu. Katanya akan diberikan besok kamis," jawab Aulia.

Amosa tersenyum manis. "Kalau begitu, jika kamu bisa juara kelas lagi. Ayah juga akan memberikanmu hadiah," tantangnya.

"Benarkah?" tanya Aulia dengan bersungguh-sungguh.

Amosa tidak menjawab, ia hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Kira-kira hadiah dari bu Tatrix dan Ayah apa ya?" Aulia kembali bertanya.

"Kamu akan mengetahui pada waktunya," jawab Alsa.

"Tapi, bu Tatrix menyuruhku untuk mengambil hadiahnya sendiri," kata Aulia.

*****

"Permisi," teriak Aulia yang sudah berdiri di depan pagar rumah bu Tatrix.

Rumah bu Tatrix tidaklah terlalu jauh dari tempat tinggalnya Aulia. Cukup memerluhkan waktu 10 menit dengan jalan kaki. Rumahnya bu Tatrix cukup luas, dengan pagar berdiri mengelilingi rumahnya, dan taman yang rindang berada di depan rumahnya.

"Eh, Aulia. Mari sini, masuklah, pagarnya tidak di kunci," teriak bu Tatrix yang berdiri di teras rumahnya.

Aulia membuka pintu pagar, kemudian berjalan menghampiri bu Tatrix. Aulia sudah tidak terlalu asing dengan keadaan rumahnya bu Tatrix. Karena ia sering berkunjung ke sini ketika diluar jam bimbingan belajar. Sehingga, membuat dirinya begitu dekat dengan bu Tatrix.

"Apakah benar, kalau hari ini Aulia akan mendapatkan hadiah?" tanya Aulia setelah berdiri di depannya bu Tatrix.

Bu Tatrix menyeringai. "Kamu akan mendapatkannya di dalam," katanya sembari memberikan isyarat kepada Aulia untuk masuk ke rumahnya.

Aulia tidak berkomentar, dan langsung berjalan memasuki rumah. Akan tetapi, ketika Aulia baru saja melewati gawang pintu rumahnya bu Tatrix. Ia merasa heran, karena tak biasanya ruamahnya dalam keadaan seperti ini. Rumah bu Tatrix terasa begitu gelap dan sunyi, di tambah lagi bau kemenyan yang memenuhi ruangan. Aulia juga melihat beberapa lilin berdiri di atas lantai.

Tiba, tiba bu Tatrix menutup pintu rumah.