Saat ini Rendy sudah berada di restoran bersama wanita kesayangannya, Rendi yang sangat menyukai Maya jika Maya sedang tersenyum dan Rendi akan melakukan apapun untuk membuat Maya tersenyum.
"Apakah kamu suka sayang dengan tempat makan yang saat ini kita tempati?" Rendy memegang tangan Maya dan Maya langsung tersenyum mendengar ucapan dari kekasihnya itu.
Di saat Maya akan menjawab pertanyaan dari kekasihnya tiba-tiba ada seorang pelayan menghampiri mereka dan memberikan sesuatu kepada Rendi.
Dan Maya tentu saja terus menatap pelayan itu sampai pelayan itu pergi.
Setelah menatap pelayan itu, Maya langsung menatap ke arah Rendi dan ternyata saat ia menatap Rendi begitu terkejutnya saat ia melihat ada sebuah kotak di hadapannya.
"Astaga apa ini?" Maya membulatkan matanya dan Rendy langsung membuka kotak kecil itu.
Ternyata di dalam kotak kecil itu terdapat sebuah cincin yang bertaburan berlian begitu besar.
Tadi pagi, sebelum ia pergi ke kantor Rendy, terlebih dahulu memesan cincin berlian di toko cincin yang begitu terkenal di kotanya dan Kebetulan sekali cincin itu akan datang di saat jam makan siang, dan di saat toko itu mengkonfirmasi Akan mengirim cincinnya tentu saja Rendy langsung memberitahu Di mana letak ia berada dan kebetulan saat ini ia sedang berada dengan kekasih tercinta ini.
"Ini hadiah untuk kamu Sayang, jangan tanya ini hari apa dan tanggal berapa, yang pasti aku memberikan ini karena aku ingin melihat kamu Tapil cantik dan juga bahagia, karena kebahagiaan kamu itu adalah kebahagiaan aku." Rendy mencabut cincin itu dari tempatnya dan langsung memakaikan cincin itu di Jari Manis Maya.
Maya yang mendapatkan hadiah seperti itu, tentu saja merasa terkejut dan juga terharu. Ia tidak menyangka jika Rendy akan ku sayang itu kepadanya.
"hiks hiks Terima kasih sayang karena kamu sudah menyayangi aku seperti menyayangi diri kamu sendiri Aku tidak menyangka. Jika kamu akan memberikan aku hadiah secantik ini sekali lagi terima kasih sayang." Maya mengusap sudut matanya dan juga menatap cincin yang ada di jari manisnya itu.
Sedangkan di rumah Oma, saat ini Angel yang tidak bisa tidur karena ia belum terbiasa berada di kamar itu, tentu langsung bangun dan juga keluar dari kamarnya.
"Aku tidak bisa tidur, apalagi aku masih memakai pakaian kerja, seharusnya aku pulang dulu, biar bisa ganti pakaian!" Angel berbicara sendiri.
Dan disaat Angel sedang berbicara sendiri tiba-tiba ada pelayan yang menghampiri dirinya, pelayan itu ternyata membawa sesuatu di tangannya.
"Maaf Nona. Saya sudah mengganggu Anda saat ini, saya ditugaskan oleh nyonya besar atau Oma untuk memberikan ini kepada Anda di sini di dalam ini ada pakaian milik anda yang sudah dibawa dari kediaman anda dan juga ada barang-barang pribadi milik anda." Pelayan itu menyerahkan semuanya kepada Angel dan langsung pergi dari hadapan Angel.
Angel yang terkejut karena selain itu berbicara dengan cepat tentu saja hanya bisa mengedip-ngedipkan matanya.
Setelah beberapa detik ya berat badan dan melihat ke bawah kakinya.
Dan ternyata benar saja di sana ada tas besar yang sepertinya terisi penuh oleh baju dan juga barang-barang miliknya.
" Syukurlah jika semua barang-barang dan juga pakaianku dibawa ke sini. Jadi aku bisa langsung ganti pakaian." Angel langsung menggugur tas bisa tersebut dan membawanya masuk ke dalam kamarnya kembali.
Malam harinya, di saat jam makan malam, Angel keluar dari dalam kamarnya, di saat ada seseorang yang mengetuk pintu kamar
Saat itu Angel sedang sibuk membereskan barangnya, karena tadi siang ia tidak sempat membereskan barang-barang miliknya, karena setelah pengganti pakaian Angel Langsung tertidur dengan pulas.
Tok tok
"Iya sebentar!" Angel langsung menghentikan aktivitasnya dan langsung berjalan mendekati pintu kamar.
"Iya ada apa ya, mbak?" Angel bertanya kepada pelayan yang sedang berdiri di depan kamarnya.
"Maaf Nona, di lantai bawah saat ini Oma sudah menunggu Anda untuk melakukan makan malam, dan Oma berharap Anda segera turun saat ini juga, karena memang waktu makan malam sudah hampir lewat." Pelayan itu berucap dengan sangat sopan.
"Oh, baiklah kalau seperti itu, saya akan segera turun. Mbak bisa turun duluan saja nanti Angel akan menyusul!" Angel terus tersenyum ramah, siapapun orang yang berbicara dengan nya, tentu saja ia akan tersenyum.
Pelayan itu meninggalkan Angel dan kembali ke bawah.
Angel langsung menutup pintu kamar miliknya, dan langsung turun ke bawah.
Di saat ia sudah turun ke lantai bawah dan menemui Oma, di sana ia melihat bagaimana Oma tersenyum lembut kepadanya.
Angel pun tentu langsung membalas senyuman itu.
"Selamat malam Oma, maaf ya Oma, pasti Oma udah nungguin Angel lama, maaf ya Oma sekali lagi." Angel membungkukan badanya.
"Tidak apa-apa sayang, Oma juga sedang menunggu cucuk Oma satu lagi, tapi sejak tadi ia belum pulang, mungkin masih di jalan kali, ayo kamu duduk di samping Oma!"
Angel langsung duduk di kursi yang di tunjuk oleh Oma.
"Ayo Silakan dimakan makanannya. Oma juga sudah lapar dan kita tidak perlu menunggu anak itu, mungkin saja anak itu sudah makan di luar." ucap Oma sambil mengembalikan piringnya.
Angel pun tentu saja langsung menganggukkan kepalanya dan mengikuti gerakan Oma.
Angel yang melihat makanan yang ada di atas meja tempat makan, tentu saja membuat ia terkejut, Angel baru pertama kali melihat makanan sebanyak itu di hadapannya setelah kedua orang tuanya meninggal.
Oma yang melihat Angel berkaca-kaca sambil menatap makanan di hadapannya, tentu langsung mengusap bahu Angel.
"Kamu kenapa, kok kamu malah seperti ingin menangis kayak gitu?", menatap Angel dengan tetap terlembut, namun dengan cepat Angel mengusap air mata yang hampir terjatuh dan tersenyum.
"Ah, tidak apa-apa Oma. Angel hanya merasa terharu saja, karena Sekian lamanya Angel bisa melihat makanan segini banyaknya di hadapan Angel, setelah kematian kedua orang tua Angel." Angel tersenyum.
Namun Oma bisa menatap dan melihat bahwa, dibalik senyuman itu ada kesedihan yang teramat dalam.
"Baiklah, kalau seperti itu, ayo kita makan! Jangan dianggurin makanannya. Nanti keburu dingin yang ada nanti nggak enak untuk dimakan, kamu makan yang banyak dan jangan malu-malu, karena rumah ini sudah menjadi rumah kamu juga!" Oma mengelus tangan Angel dan Angel langsung menganggukkan kepalanya.
Di tempat lain, saat ini Rendi sedang mengantarkan pacarnya pulang, setelah mereka menghabiskan waktu seharian dan juga berbelanja banyak, kini mereka merasa lelah juga, apalagi saat ini Maya harus segera istirahat karena besok akan pergi ke luar kota.