Di saat Angel sedang duduk di depan meja rias yang ada di kamarnya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan memperlihatkan sesosok laki-laki tampan yang sedang menatapnya dengan tatapan datar.
Tentunya Angel yang melihat itu langsung bangkit dari duduknnyq dan juga mengerutkan keningnya di saat melihat Rendy berjalan sambil membawa sesuatu di tangannya.
"Ada apa?" ucap Angel sambil menatap Rendy dengan tatapan penuh tanya.
"Baca ini! Aku ingin kamu membaca ini dan menandatanganinya, aku tidak mau nanti sampai kamu menyusahkan hidupku setelah kita menikah!" Rendy melempar map tersebut ke arah Angel dan mengenai dadanya, tentu saja Angel langsung mengambilnya dengan spontan.
"Map apa ini, kenapa kamu memberikannya tidak sopan seperti itu? Seharusnya kamu memberikannya dengan hati-hati dan juga berwibawa. Tapi kenapa harus dengan cara melemparnya?"
Angel menatap Rendi dengan tatapan tajam, ia tidak suka jika sampai Rendi menganggapnya lemah dan juga menindasnya.
Meskipun sejujurnya di dalam hati Angel Ia memiliki sedikit rasa kepada Rendi, karena siapapun yang melihat Rendy pasti akan langsung jatuh cinta kepadanya, wajah rupawan dan memiliki bulu mata yang lebat, serta tulang rahang yang tegas, hidung yang lancip tentu saja membuat semua orang yang melihatnya merasa terpesona.
Rendy tersenyum saat mendengar ucapan Angel.
"Memangnya kamu siapa, kenapa harus aku hormati, kamu itu tidak lebih dari wanita kampung yang berharap menikah dengan orang kaya!" Rendi berucap dengan nada dingin.
"Sudahlah, lebih baik kamu baca saja itu dan tanda tangan di sana, nanti juga kamu akan paham apa isi surat tersebut!"
Akhirnya Angel pun menurut, Angel langsung berjalan ke arah tempat tidur dan duduk untuk membaca surat itu.
Di saat Angel membuka map tersebut ia terkejut dengan apa Yang tertera di sana, Rendy memberikan syarat kepada Angel agar Angel tidak menyusahkan hidupnya dan juga tidak membebani hidup Rendy di saat mereka sudah hidup bersama. Yang paling utama adalah Angel tidak boleh ikut campur apapun urusan Rendy dan juga tidak boleh mengadu kepada Oma jika Rendy sudah memiliki pacar dan juga apapun yang di lakukan oleh Rendi kepada Dirinya. Serta Angel tidak boleh tidur atau menyentuh Rendy sedikitpun setelah menikah, Angel bebas untuk pergi kemanapun Angel suka, dan melakukan apapun yang angel suka, tapi dengan satu syarat. Yaitu tidak membawa nama Robi sebagai suaminya di hadapan semua orang. Rendy meminta Angel tidak memperkenalkan dirinya sebagai suaminya.
Rendy aku memberikan nafkah selayaknya seorang suami kepada istrinya tapi untuk nafkah batin Rendy tidak akan memberikannya Karena untuk menyentuh hanya saja Rendy berpikir beribu-ribu kali. Setelah Angel membaca surat, Iya langsung menetap Rendy dengan tetapan tajam karena begitu banyaknya syarat-syarat yang diberikan oleh Rendi kepada nya.
Padahal di sisi lain juga, Angel adalah korban.
"Bukankah kita menikah itu harusnya saling mengakui dan juga saling membebani satu sama lain?" Angel menutup map tersebut dan menatap Rendi
"Sudahlah cepat kamu tanda tangan saja, jangan banyak bicara! Kamu mau Oma masuk rumah sakit dan bunuh diri gara-gara kamu, cepat kamu tanda tangan tinggal tanda tangan saja kan. Apa susahnya?" Rendy menekan Angel supaya Angel menyetujui syarat-syarat tersebut dan ada satu hal yang paling Angel rutuki.
Di halaman belakang surat tersebut tertera bahwa pernikahan mereka hanya berjalan sampai, hidup saja dan setelah Oma meninggal Rendy akan menceraikan Angel dan Angel akan mendapatkan kompensasi harus apa yang telah mereka sepakati.
Dan tentunya Angel tidak bisa menerima itu, karena pernikahan bukanlah hal yang main-main yang juga bukanlah hal yang dijadikan untuk penipuan. Angel ingin menikah sekali seumur hidup dan juga tidak ingin menipu siapapun.
"Aku tidak bisa menerima tanda tangannya surat ini, lebih baik aku bicara dengan Oma dengan cara perlahan-lahan, agar Oma paham jika kita tidak bisa menikah, aku tidak bisa mempermainkan pernikahan yang suci itu. Bagiku pernikahan adalah hal yang sangat sakral dan juga suci. Aku tidak mau jika sampai aku menikah lebih dari satu kali!" Angel melempar map tersebut ke arah Rendi, tentu saja Rendi yang melihat itu merasa terkejut, ia tidak percaya jika Angel bisa melakukan itu di hadapannya.
"Kurang ajar, cepat kamu tanda tangannya ini! Kenapa kamu malah melemparnya. Jika kamu berani menolaknya akan Aku pastikan bahwa hidup kamu akan sengsara dan juga menderita!" Rendi mencengkram leher Angel.
Tentu saja Angel yang mendapatkan perlakuan kasar itu, tentunya merasa kaget dan juga takut.
"Cepat tanda tangan!" Rendi melempar map itu kewajah Angel.
Karena tekanan dari Rendi, akhirnya Angel pun menandatangani surat itu.
Rendi yang melihat Angel sudah berhasil menandatangani surat itu, tentunya langsung tersenyum dan langsung mengambil surat itu dari Angel, setelah apa yang diinginkan nya berhasil, Rendy langsung pergi dari sana.
Di tempat lain, kini Oma sedang menyiapkan sesuatu untuk pernikahan cucunya, dia ingin pernikahan ini digelar dengan sangat mewah dan juga dengan sangat meriah, ia tidak mau jika sampai cucu satu-satunya menikah dengan cara sederhana dan juga diam-diam. Oma ingin seluruh kota dan juga seluruh negeri tahu bahwa Rendy akan menikah dengan Angel.
"Aku yakin nanti Angel akan terlihat sangat cantik memakai gaun ini, karena gaun ini adalah gaun turun temurun dari nenek moyang." Oma sedang membuka kotak yang berwarna merah dan di dalamnya ternyata ada sebuah gaun pengantin gaun yang begitu cantik dan juga mewah.
Gaun itu sudah pernah dipakai oleh ibunya Oma dan juga Oma tentunya dan yang terakhir adalah ibunya Rendy, jadi bisa dibilang jika gaun tersebut adalah gaung turun-temurun dari nenek moyang.
Meskipun gaun itu dibuat cukup lama. Namun kualitas gaun itu tidak bisa dibohongi, karena dulu ibunya Oma membuat gaun itu dengan sangat teliti dan juga sangat rapi, bahkan beliau memilih bahan yang sangat mewah dan juga akan terlihat bagus jika nanti dipakai di generasi maju.
Serta Oma membuka satu kotak perhiasan yang kotak itu terdapat di dalam kotak yang berwarna merah tadi.
"Bahkan satu set perhiasan ini masih utuh dan sebentar lagi akan dipakai oleh pemiliknya, aku merasa senang karena semua turunan dari ibuku menjadi hal yang bermanfaat untuk orang lain, apalagi untuk keturunannya sendiri." Oma mengeluarkan kalung berlian yang bertaburan permata.
Setelah menandatangani surat perjanjian itu, Angel hanya bisa terdiam sambil menatap dirinya sendiri di baturan cermin. Ia tidak menyangka jika Hidupnya akan serumit ini dan juga akan Sepahit ini.
"Apakah semua ini adalah kenyataan, kenapa Rasanya begitu berat dan juga begitu rumit?"