"Kenapa lo yang minta maaf?" tanya Kenzo saat Ayudia yang sudah menjadi kekasihnya sejak dua hari yang lalu.
Ayudia menunduk, dia merasa malu saat berhadapan dengan Kenzo. Rasanya sangat tidak pantas sekali jika dia ada hubungan dengan Kenzo. "Ya karena aku nggak pantas buat kamu, aku dan kamu sangat berbeda ternyata. Mari kita akhiri Ken hubungan ini?" pinta Ayudia seraya mengangkat wajahnya dan menatap wajah Kenzo yang jaraknya begitu dekat dengan Ayudia. Bahkan napas Kenzo terasa hangat di permukaan wajahnya sehingga membuat Ayudia berusaha untuk menutupi rasa gugupnya.
"Lo ngomong apa sih Yu? Kenapa ngomong gitu tiba-tiba? Bukannya lo kemarin nerima cinta gue? Kenapa sekarang berubah pikiran?" tanya Kenzo sambil menarik dagu Ayudia sehingga membuat Ayudia langsung memalingkan wajahnya karena tidak sanggup bertatapan muka dengan Kenzi begitu lama. Ayudia tidak mampu menahan rasa gugupnya. Ayudia berharap jika Kenzo tidak tahu jika dirinya sedang menahan gugup saat ini.
"Aku cuma ngerasa nggak pantas aja sama kamu, dan juga aku khawatir kalau orang tua kamu nggak suka begitu tau kamu ada hubungan sama aku," jawab Ayudia. Sebisa mungkin dia menahan napas karena Kenzo semakin mengikis jarak di ruangan itu sehingga membuat napas Ayudia terasa sesak. Ingin sekali dia pergi dan keluar dari situ namun gerakannya dikunci oleh Kenzo.
Cup. Tiba-tiba Kenzo membungkam bibir Ayudia agar tidak melanjutkan pembicaraan itu lagi. Membuat tubuh Ayudia terasa menegang bagaikan terkena sengatan listrik ribuan volt sehingga membuat tubuhnya mematung dengan mata melotot tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Kenzo.
Kenzo melepas ciumannya dan menatap Ayudia lekat-lekat. "Lo nggak usah mikir kejauhan deh, jangan terlalu dipikirkan. Lagian nyokap gue nggak tau kok kalau kita ada hubungan. Untuk sementara kita backstreet dulu dari nyokap gue dulu ya? Kamu jangan tersinggung soal tadi malam, aku nggak mau bantu kamu karena nggak mau nyokap tau soal hubungan kita terlebih dahulu. Kita jalani apa adanya dulu," ucap Kenzo meyakinkan Ayudia seraya menangkup wajah Ayudia agar gadis itu percaya dengan apa yang diucapkannya saat ini.
"Udahlah Ken, tolong lepaskan aku. Nanti kita dicariin sama pak Ferdi, aku nggak mau dihukum karena telat ikut pelajaran olahraga." Ayudia berusaha untuk mengalihkan pembicaraannya karena dia tidak ingin membahas itu terlebih dahulu yang membuatnya semakin merasa tak percaya diri karena Kenzo yang bagaikan langit sedangkan dia buminya, sangat jauh dan tidak bisa digapai. Namun dengan percaya dirinya dia kemarin menerima pernyataan cinta dari Kenzo sehingga membuat Ayudia menyesali tindakannya yang gegabah. Ayudia pikir jika Kenzo adalah orang kaya seperti pada umumnya, namun saat melihat kediaman Kenzo tadi malam membuat jiwa miskinnya meronta dan merasa tidak percaya diri.
Kenzo kemudian mundur untuk memberi ruang pada Ayudia untuk keluar, namun sebelum Ayudia keluar dari situ Kenzo berkata, "tapi gue nggak akan jauhin lo meskipun itu yang lo minta. Lo udah resmi jadi kekasih gue Yu. Dan mulai sekarang lo gue panggil Rani."
Ayudia terdiam di tempat mendengar perkataan Kenzo barusan. Membuatnya terharu karena ucapan Kenzo barusan yang mengatakan jika dia akan memanggilnya dengan sebutan Rani. Selama ini hanya orang terdekatnya saja yang memanggilnya Rani, yaitu ibunya.
"Kenapa kamu panggil aku Rani?" tanya Ayudia penasaran, apa Kenzo tahu jika dia dipanggil Rani jika ada di rumah?
"Karena nama lo Ayudia Maharani, maka gue ingin jadiin yang spesial. Bukan dengan panggilan yang umum disebutin orang-orang ke lo," jelas Ayudia yang semakin membuatnya mersa terharu sekaligus bahagia karena Kenzo menunjukkan sikapnya yang tulus. Membuat Ayudia luluh. Kemudian Ayudia menoleh sebelum meninggalkan tempat itu dan akan menyusul Amanda yang sudah lebih dulu ke lapangan.
Ayudia tersenyum begitu manis dan malu-malu pada Kenzo, setelah itu dia meninggalkan Kenzo seorang diri di sana. 'Yes, kena lo ama gue.' Kenzo tersenyum menyeringai sambil bergumam saat Ayudia sudah pergi meninggalkan tempat itu. Lalu Kenzo pun tak lama menyusul Ayudia dan menuju ke lapangan meskipun dia tahu jika saat ini sedang terlambat.
Setibanya di lapangan ternyata semua murid sudah kumpul sehingga membuat Ayudia merasa malu karena terlambat. Tampak pak Ferdi melakukan pemanasan kepada semuanya sebelum melakukan olahraga.
Saat Ayudia sudah mendekat lalu pak Ferdi menyadarinya, dia melihat jika Ayudia berdiri di samping Amanda dan tidak lama kemudian muncul Kenzo juga yang kini langsung mengambil posisi di sebelah Bayu dan Erland.
"Ayudia, dari mana saja kamu?" tanya Pak Ferdi dengan tatapan tajamnya karena melihat Ayudia yang sejak tadi tidak mengikuti pelajarannya. Amanda menyenggol Ayudia yang hanya menunduk saja lalu berbisik, "lo darimana aja sih Yu, kok bisa barengan sih ama Kenzo?"
Ayudia diam, tidak menjawab pertanyaan Amanda dan juga pak Ferdi yang menunggu jawabannya sejak tadi. "AYUDIA!" panggil pak Ferdi dengan suara yang begitu lantang terdengar sehingga membuat Ayudia mau tak mau harus menjawab pertanyaan pak Ferdi.
"Maaf pak. Tadi saya masih di toilet. Perut saya sakit," jawab Ayudia berbohonh. Di sudut lain ada Jennifer yang menatap Ayudia tak suka saat dia mengetahui jika Ayudia dan Kenzo datang bersamaan.
Pak Ferdi pun kini beralih menatap Kenzo. "Kamu juga Kenzo, kenapa bisa telat bareng Ayudia?" tanya pak Ferdi.
"Dari toilet bentar tadi Pak," jawab Kenzo santai karena dia memang dari toilet tapi bukan alasan sakit perut.
"Kalian berdua sekarang saya hukum, silahkan maju ke depan dan push up sebanyak 50 kali!" titah pak Ferdi yang tak ingin dibantah karena beliau terkenal killer oleh semua murid-murid. Lalu Kenzo dan Ayudia maju ke depan secara bersamaan untuk melakukan hukuman push up sebanyak 50 kali.