Akhirnya Ayudia pulang dengan Kenzo yang memaksanya ingin mengantar pulang. Ayudia memikirkan Elang yang saat ini masih di pasar. Sudah pasti dia akan menunggunya yang diajak paksa oleh Kenzo.
"Ken lo gila ya? Kak Elang masih ada di sana. Dan lo ninggalin Jennifer gitu aja? Apa sih yang lo pikirn Ken? Lepasin gue nggak?" tanya Ayudia yang tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh Kenzo yang tidak membiarkan dirinya pulang bersama Elang. Ayudia hanya merasa tidak enak hati saja pada Elang. Bagaimana dia besok akan menjelaskan pada Elang jika dirinya diajak pulang paksa oleh Kenzo.
"Nggak, lo mau deketin dia? Jangan harap, buruan naik! Gue mau antar lo pulang," ucap Kenzo sambil mengajak Ayudia masuk ke dalam mobil sportnya yang atasnya tanpa penutup. Lalu saat Ayudia sudah masuk Kenzo menutup mobil tersebut sehingga tidak terbukalagi seperti tadi. Ayudia kagum dan merasa tidak percaya diri saat berada di dalam mobil mewah Kenzo. Dia merasa malu karena dirinya hanyalah rakyat jelata dan Kenzo sangat tajir. Apalagi rumahnya bak istana di kastil negeri dongeng.
Kini mobil sport warna hitam metalic itu melaju membelah jalanan kota yang masih dipadati kendaraan roda dua dan empat. Ayudia menatap malas pada jalanan yang terlihat seperti kejar-kejaran karena mobil Kenzo yang sangat laju. Membayangkan jika tadi Kenzo berdua dengan Jennifer membuat Ayudia merasa sakit hati. Ternyata Kenzo dekat dengan Jennifer. Membuat Ayudia semakin dihantui rasa tidak percaya dirinya dengan hubungan yang sedang dijalaninya bersama Kenzo.
"Nggak mau jelasin sama aku siapa lelaki tadi?" tanya Kenzo yang memecah keheningan di dalam mobil tersebut. Karena sejak tadi Ayudia hanya diam saja tanpa kata.
"Kan tadi aku udah jelasin, dia temen aku kerja di kafe. Apa kurang jelas?" jawab Ayudia tanpa menoleh dan menatap wajah Arsen sama sekali. Ayudia merasa kesal. Kali ini Kenzo bertindak semaunya lagi. Membuat Ayudia menyesali dirinya yang mau menerima cintanya Kenzo. Tetapi di lubuk hatinya yang terdalam Ayudia merasa tidak rela jika dia harus kehilangan Kenzo. Sudah sejak kelas sebelas dia mengagumi Kenzo. Tentu saat ini dia bahagia, hanya saja sikap Kenzo yang seperti itu yang membuat Ayudia malas.
"Harusnya kamu nggak usah mau diajak cowok lain, kamu udah punya pacar Ayudia maharani. Kamu lupa siapa pacar kamu?" tanya Kenzo yang meledek Ayudia agar tidak berbuat seperti itu lagi. Kenzo tidak suka ada yang mendekati Ayudia. Entah perasaan apa yang dia rasakan. Padahal jelas sekali dirinya menyatakan cinta pada Ayudia bukan karena dia cinta. Tetapi karena dia tidak ingin dianggap remeh oleh kedua sahabatnya jika tidak bisa menaklukan hati Ayudia. Terutama pada Bayu yang selama ini selalu menantangnya. Jelas Kenzo tidak mau kalah.
"Dia Cuma ngajak main ke pasar malam apa salahnya? Lagian kamu juga keluar sama Jennifer," sahut Ayudia lagi. Kini tatapannya kosong menatap jalanan yang semakin jauh dari tempat pasar malam tadi. Namun tiba-tiba mobil yang dikendarai Kenzo saat ini berhenti. Membuat Ayudia mengernyit heran.
"Ken, kenapa berhenti?" tanya Ayudia yang tidak ingin jika Kenzo mengajaknya ke suatu tempat sehingga dia akan pulang sangat malam.
"Kamu diam aja di sini," jawab Kenzo seraya melepas sabuk pengamannya dan segera membuka pintu mobil. Ayudia lalu memperhatikan langkah Kenzo yang ternyata masuk ke dalam toko boneka. Ayudia baru sadar jika mereka berhenti di depan toko boneka. Ayudia merasa lucu, bibirnya tersenyum tanpa sengaja sebab sikap Arsen malam ini menunjukkan jika dia sedang cemburu. Ayudia berpikir seperti itu saat ini. Apalagi saat Kenzo sudah tidak mengucapkan kata lo gue lagi, membuat hati Ayudia berbunga karena senang. Itu artinya Kenzo bisa membedakan antara teman dan kekasih.
Tiba-tiba ponselnya berdering, membuat Ayudia langsung membuyarkan lamunannya dan segera membuka tasnya untuk mengambil ponsel. Saat Ayudia melihat ternyata ID pemanggilnya adalah Elang. Membuat Ayudia merasa takut dan gugup karena dia sudah pulang bersama Kenzo. Dengan perasaan bersalahnya Ayudia langsung mengangkat panggilan tersebut agar segera terhubung.
"Ha lo Kak Elang…." Belum sempat Ayudia ingin memberitahu, Elang sudah lebih dulu bertanya dengan nada terdengar khawatir. Membuat Ayudia semakin dipenuhi rasa bersalah.
"Yu, kamu di mana? Kok nggak ada aku tunggu dari tadi. Terus cowok yang bawa kamu tadi kemana? Nih ceweknya lagi nungguin juga," tanya Elang, terdengar jika Jennifer seperti marah-marah.
"Kak Elang, maaf tadi Kenzo maksa ngajak Ayudia pulang. Maaf bamget kak, dia marah," sahut Ayudia yang membuat Elang semakin merasa heran. Kenapa bisa cowok yang bersama Ayudia bisa marah.
"Kenapa dia harus marah? Kan kamu tadi berangkat sama aku Yu. Lagian kenapa juga dia marah?" tanya Elang yang tidak habis pikir dengan sikap Kenzo sehingga membuatnya penasaran kenapa Kenzo bisa kenal dengan Ayudia. Sebab selama ini Elang seperti tidak pernah mengenal dan melihat Ayudia bersama Kenzo. Tapi Elang paham jika Kenzo adalah anak dari orang yang memesan menu banyak di kafenya malam itu.
"Maaf Kak Lang, sebelumnya aku nggak pernah cerita ke kakak kalau sebenarnya aku udah punya pacar. Kenzo pacar aku," jawab Ayudia yang membuat Elang merasakan sakit atas penjelasan Ayudia barusan. Padahal niatnya tadi ingin menyatakan perasaannya pada Ayudia tetapi dia dikejutkan dengan pengakuan Ayudia yang mengatakan jika cowok yang menariknya tadi adalah kekasihnya. Namun Elang berusaha untuk menetralkan rasa sesak di dadanya dan kini dia langsung berusaha untuk tenang.
"Tapi dia nggak macam-macam kan sama kamu? Terus ini cewek yang sama dia tadi gimana? Dia juga nunggu cowok kamu," ucap Elang memberitahu. Ayudia mnedesah pelan, Kenzo membuat keadaan semakin rumit. Pasti Jennifer saat ini akan marah dan besok menghinanya lagi di sekolah.
"Biar aku tanyakan ke Kenzo dulu. Dia masih berhenti di toko," jawab Ayudia. Lalu Elang mematikan ponselnya tanpa mengatakan apapun lagi sehingga membuat Ayudia merasa bersalah. Dia sebenarnya tidak ingin membuat Elang kecewa. Ayudia lalu memasukkan kembali ponselnya saat Kenzo sudah keluar dari toko boneka tersebut sambil membawa boneka yang sangat besar sekali. Lebih besar dua kali lipat dari yang tadi dimenangkan Elang di pasar malam. Boneka yang dibawa Kenzo adalah boneka tedy bear juga namun beda warna. Kali ini berwarna pink. Ayudia hany bisa menganga heran melihat aksi Kenzo tersebut.
Setelah itu Kenzo membuka pintu mobilnya dan segera memasukkan bonekanya terlebih dahulu. Kemudian dengan susah payah dia juga ikut masuk lalu menutup kembali pintu mobilnya.
"Tuh buat kamu, lupakan boneka kecil tadi. Jadi kamu bisa peluk boneka itu aja, pemberian dari aku," ucap Kenzo tanpa ekspresi. Lalu dia menyalakan kembali mobilnya menuju padatnya jalanan kota.