Ayudia merasa sakit hati saat mendengar tuduhan Kenzo yang telah menghinanya barusan. Sepertinya malam ini Kenzo marah sekali dengan Ayudia yang keluar malam bersama dengan lelaki lain di saat statusnya masih menjadi kekasihnya. Kenzo merasa tak suka. Padahal dia tidak mencintai Ayudia dan hanya iseng saja pacaran dengan Ayudia karena ditantang oleh kedua sahabatnya.
"Apa maksud kamu Ken? Kak Elang itu teman kerja aku di kafe tempat aku kerja. Emangnya aku nggak boleh berteman dengan dia? Bahkan kamu juga keluar sama Jennifer kan?" jawab Ayudia yang tidak takut sama sekali dengan Kenzo yang saat ini malah maju mendekat dan mendekat. Wajah Kenzo sangat dekat dengan wajah Ayudia sehingga napas Kenzo terasa hangat di wajah Ayudia.
"Lo udah berani? Terus Lo maunya gimana?" tanya Kenzo, entah kenapa melihat Ayudia yang datang ke pasar bersama dengan lelaki lain membuat darahnya mendidih. Kenzo tak suka. Padahal dia sudah mengatakan dalam hatinya jika dia tidak mencintai Ayudia. Dia yakin itu, jika dirinya hanya menerima tantangan dari Bayu dan Erland. Tidak lebih.
"Aku maunya kita udahan aja sebelum terlanjur keluarga kamu malu, kamu dari keluarga terpandang dan aku…," ucapan Ayudia terhenti saat Kenzo membungkam bibir Ayudia dengan bibirnya. Mendengar Ayudia berkata demikian membuat Kenzo tak suka. Dia merasa sakit hati dan iba pada Ayudia. Entah kenapa rasa itu membuat dadanya semakin sesak.
Ayudia yang mendapatkan serangan mendadak di bibirnya dari Kenzo langsung melotot tajam. Dia tidak menyangka jika Kenzo berbuat demikian padanya. Itu sudah ciuman yang kesekian kalinya yang dilakukan oleh Kenzo padanya tanpa permisi. Ayudia merasa dilecehkan oleh Kenzo sehingga membuat matanya tampak berkaca-kaca. Tangan Ayudia berusaha untuk mendorong tubuh Kenao namun usahanya gagal, tubuh kekar Kenzo bahkan tidak bergerak sama sekali saat dirinya mencoba untuk mendorongnya sekali lagi.
Kenzo terus saja melumat bibir Ayudia dengan kasar, dia bahkan tidak memberi Ayudia kesempatan untuk bernapas. Hingga saat Kenzo merasa Ayudia kehabisan oksigen baru Kenao melepaskan tautan di bibirnya.
Napas Ayudia tampak terengah, dia sulit untuk mengumpati Kenzo kali ini.
"Jangan pernah berkata demikian, aku nggak suka kamu merendahkan diri kamu sendiri. Ingat, kita masih pacaran." Kenzo menatap Ayudia yang sedang menunduk dan matanya fokus pada bibir Ayudia yang tampak bengkak akibat ulahnya barusan. Kenzo seperti merasa candu dengan bibir Ayudia. Barusan, Kenzo merubah panggilannya dengan Ayudia yang semula lo gue kali berubah menjadi aku kamu. Mungkin Kenzo seperti itu karena saat Ayudia minta putus tadi. Bukan hanya sekali itu hanya Ayudia meminta putus, sebelumnya gadis itu pernah meminta putus sehingga membuat Kenzo merasa dicampakkan begitu saja oleh Ayudia. Bagaimana jadinya jika dirinya benar-benar diputuskan oleh Ayudia, sudah pasti Bayu dan Erland adalah orang pertama yang akan meledeknya dan itu tidak akan terjadi padanya.
Suasana terasa sangat hening saat Ayudia hanya diam saja tanpa merespon ucapan Kenzo barusan. Dia memikirkan Kenzo yang malam ini datang ke acara pasar malam bersama Jennifer namun tidak mau mengajaknya. Sehingga Ayudia merasa cemburu dan berkecil hati. Dia beranggapan jika Kenzo pasti malu mengajaknya pergi untuk berkencan.
Ayudia tiba-tiba teringat jika dirinya tadi datang dengan Elang. Sehingga Ayudia meminta izin pada Kenzo untuk pulang terlebih dahulu saat suasana terasa hening.
"Ken, maaf aku mau pulang dulu. Takut ditunggu sama kak Elang," ucap Ayudia, namun Kenzo seperti tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Ayudia barusan. Harga dirinya seperti diinjak oleh Ayudia.
"Biar aku yang antar kamu, dia bukan pacar kamu," sahut Kenzo seperti tidak setuju dengan ucapan Ayudia yang akan pulang bersama dengan Elang. Kenzo sendiri tidak mengenalnya. Namun dia mengenali lelaki tadi sebagai rekan kerja Ayudia.
"Tapi tadi dia berangkat sama aku Ken. Aku nggak mungkin ninggalin kak Elang begitu aja. Nggak enak," ucap Ayudia sekali lagi namun tangannya malah ditarik sama Kenzo, membuat Ayudia ketakutan melihat sikap Kenzo yang seperti itu. Ayudia hanya merasa tidak enak hati saat ini jika dia meninggalkan Elang.
"Diam, aku yang pacar kamu. Bukan dia, jadi kalau dia ngajak kamu malam mingguan lagi jangan mau." Kenzo mengancam Ayudia agar tidak berani kepadanya lagi.
"Tapi kamu juga datang sama Jennifer tadi Ken. Dia gimana? Kamu tinggal?" tanya Ayudia yang tidak habis pikir dengan sikap dingin Kenzo. Sejak awal dia mengenal Kenzo dia selalu dingin pada siapapun, namun tidak saat dia sedang bersama para sahabatnya. Kenzo selalu terlihat hangat dan juga ceria. Apalagi saat dia sedang bermain basket, dia terlihat sangat asyik dan juga keren. Hal itulah yang membuat Ayudia merasa jatuh cinta dengan cowok itu.
"Nggak usah pikirin dia, pasti dia diantar sama temen kamu Elang itu," jawab Kenzo santai, dia tetap menarik tangan Ayudia hingga ke tempat parkiran. Lalu Kenzo melihat boneka besar yang ada di dekapan Ayudia. Kenzo tak suka. Dan dia langsung merebutnya. Sontak saja hal itu membuat Ayudia tak terima saat boneka kesayangannya itu direbut oleh Kenzo.
"Bawa sini Ken, itu punya aku. Mau kamu apain?" tanya Ayudia, dia takut jika Kenzo akan merusak boneka jumbo yang dimenangkan oleh Elang tadi. Itu bonek teddy bear kesukaannya. Ayudia menginginkan itu sudah sejak lama.
"Jangan dibawa pulang, aku nggak suka kamu nerima pemberian dari orang lain. Ini mau aku kasih ke anak kecil itu," jawab Kenzo sambil berjalan dan membawa boneka itu. Lalu dia menghampiri anak kecil yang dimaksud dan diberikan kepada bocah itu yang sedang bersama ibunya. Ayudia yang melihatnya dari jauh sudah tidak bisa mencegah lagi, dia kesal dengan sikap Kenzo yang seperti itu. Padahal itu adalah boneka kesukaannya. Tidak mungkin dia akan meminta kembali boneka itu kepada bocah kecil tersebut. Ayudia mendengus sebal saat Kenzo sudah kembali dan berjalan mendekatinya dengan wajah santainya.
"Kamu keterlaluan Ken, itu boneka aku. Aku udah pengen itu dari kemarin tapi kamu kasih gitu aja ke anak itu. Aku nggak suka," keluh Ayudia, dia bukannya pelit. Hanya saja Kenzo sangat memaksa.
"Aku ganti dengan yang lain, jadi kamu tetap punya boneka kok malam ini. Buruan naik!" ucap Kenzo sambil menyerahkan helmnya untuk dipakai oleh Ayudia dan dia menerimanya dengan wajah yang terlihat kesal.
"Nggak usah, aku udah nggak pengen boneka itu lagi," sahut Ayudia dengan nada ketus. Kenzo merasa gemas saat melihat Ayudia memasang wajah seperti itu. Mendadak dia teringat akan ciumannya yang dilakukan tadi saat dia sedang marah. Entah kenapa dia tidak bisa mengontrol nafsunya untuk tidak mencium bibir Ayudia.