Fajar di ufuk timur. Perlahan mulai datang dengan sinar yang khas. Cuacanya pun tak asing lagi. Musim dingin di Las Vegas kini menjadi hal biasa untuk Rumi. Cahaya merambah masuk ke dalam ruangan, melalui celah jendela yang tiraninya sedikit terbuka.
Sepasang mata itu mulai terbuka. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Jari jemarinya bereaksi, mengucek kasar, berharap kalau matanya lekas bisa terbuka. Menerima hari yang nyatanya sudah pagi.
Ia memandang langit-langit kamarnya, pandangan matanya sayup-sayup. Masih setengah sadar. Antara benar-benar datang atau masih berada dalam dunia mimpi.
"Good morning," sambut seseorang yang padanya. Rumi yang awalnya menatap langit-langit ruangan, kini mengarahkan pandangan matanya untuk siapapun yang menjadi sumber suara itu.
Dia ada di sana. Duduk di atas sofa sembari meminum secangkir kopi hitam barang kali entahlah, Rumi tak terlalu memperhatikan.
