"Jangan menggodaku, Cassia." Pria itu melirih. Melirik jari jemari Rumi yang bermain di atas dada bidangnya. "Aku akan kalap jika sudah bercampur dengan nafsu dan gairah. Kau berada dalam bahaya," katanya lagi.
Mendengar kalimat itu Rumi mengehentikan gerakan jari jemarinya. Kini keduanya saling tatap satu sama lain. Tak ada yang berbicara. Sejenak hening benar-benar membentang di antara keduanya.
Mungkin sama-sama mencoba untuk memahami situasi yang ada.
"Aku akan berhenti kalau begitu," katanya kemudian. Rumi menjauh dari atas pangkuannya. Perlahan berdiri dan kembali berjalan sebisanya. Mungkin sedikit pincang, dia belum terbiasa melakukan itu.
Mr. Tonny menatap gadis itu dari jauh. Tak pernah luput perhatian dia berikan untuk Rumi. Gadis itu benar-benar berusaha sekuat tenaga, dia punya tekad yang kuat. Mirip dengan ibunya dulu.