Brak!
Rafli menutup mata saat Diandra masuk ke dalam kamar dan menutup rapat dengan kasar pintu kamar itu.
"Yaahh ... kok malah marah," gumam Rafli. Dia lalu bangun dari duduknya dan berjalan ke arah kamar hendak mengejar Diandra.
Hiks hiks hiks
Rafli menghentikan langkah saat berdiri satu langkah di depan kamarnya, dia mendengar Diandra yang tengah terisak.
"Lah? Dia yang marah, kok malah dia yang nangis? Yang dibentak kan tadi aku," gumam Rafli.
Rafli membuka sedikit pintu kamarnya, dia melihat Diandra yang tengah terbaring tengkurap di atas ranjang dan terdengar isakan.
"Cuma begitu doang padahal, kok malah nangis? CK! Aku harus gimana?" gumam Rafli. "Padahal tadi biasa aja, dia ketawa biasa, lah masa cuma begitu doang marah sampe nangis," gumam Rafli lagi.
Huuuhh
Rafli menghembuskan napasnya dengan kasar. "Aaaaahh ... hormon ibu hamil kali ya? Mood ibu hamil katanya suka berubah-ubah kan? Mungkin itu kali ya? Diandra baperan karena lagi hamil," gumam Rafli.